Bagi suami isteri, kesetaraan boleh diwujudkan dengan saling berbahai tugas misalnya suami ikut mencuci piring atau isteri membetulkan genteng rumah. Tapi bagi pasangan ini, berbagi tugas saja tidak cukup lalu keduanya kompak bertukar kelamin.
Pasangan baru menikah di kota Yongzhou, Provinsi Hunan, China merencanakan sesuatu yang agak ganjil bagi orang kebanyakan. Sang suami ingin operasi ganti kelamin menjadi perempuan, sebaliknya sang isteri ingin dibedah agar menjadi laki-laki.
Sang suami, Chen Li (37 tahun) memang memiliki kecenderungan feminin dan sangat perhatian terhadap sesama. Sedangkan isterinya, Jiang Ling sudah merasa lelah menghadapi mertuanya yang pemarah dan memutuskan ingin menjadi laki-laki agar lebih disegani.
Selain gemulai, sebagai laki-laki Chen juga sangat pemalu dan sangat kaku kalau sedang berbicara dengan orang lain.
"Awalnya saya tidak menyedari kalau diri saya feminin, hingga suatu ketika saya merasa nyaman bersandar pada sesama laki-laki waktu tinggal di asrama," ungkap Chen seperti dikutip dari Shanghaidaily, Khamis (16/8/2012).
Ketidakpuasan atas jenis kelaminnya saat ini juga dialami oleh sang isteri, Jiang. Sebelum menikah dengan Chen, Jiang sendiri merupakan janda yang bercerai kerana tidak akur dengan mertuanya.
"Kalau saja saya laki-laki, saya tidak akan disia-siakan oleh ibu mertua lagi," kata Jiang.
Atas kesepakatan bersama, Chen dan Jiang kompak ingin melakukan operasi ganti kelamin. Kelak jika sudah terlaksana, Chen akan menjalankan tugas sebagai isteri sementara Jiang yang semula perempuan akan menggantikan posisinya sebagai suami sekaligus ketua rumah tangga.
Namun sebelum keinginan tersebut terlaksana, keduanya berencana untuk mendapatkan anak terlebih dahulu. Kerana setelah masing-masing saling bertukar kelamin, kemungkinan untuk memiliki keturunan mungkin sangat kecil atau bahkan tidak mungkin sama sekali.
sumber
No comments:
Post a Comment