21/1/15
Kebaikan
mungkin tidak selalu dihargai. Sebagaimana terjadi di China, ketika
pejabat setempat malah menghukum seorang nenek yang suka merawat
anak-anak cacat.
Kong Zhenian, 65, telah merawat anak-anak telantar dengan cacat fisikal
dan mental selama 40 tahun terakhir. Wanita itu kini tinggal di daerah
pedesaan Jiu Jiu di Provinsi Shanxi, utara China.
"Saya menemui anak (pertama) di pinggir jalan," kata Kong, "Dia
tampaknya baru saja ditinggalkan di sana dan saya merasa sangat kasihan
padanya. Jadi saya harus melakukan sesuatu untuknya."
Tanpa fikir panjang, Kong kemudian membawa anak itu bersamanya. Sejak
itu, dia tidak pernah berhenti untuk membantu anak-anak yang
ditelantarkan, khususnya yang menderita cacat fisikal dan mental.
"Saya sekarang telah mengangkat 39 anak," tambahnya.
Semua anak asuh Kong memiliki masalah, baik secara fisikal maupun
mental. Namun pada kenyataannya, sebahagian besar dari mereka, menurut
dia, menderita kerana kelalaian orang tua. Biaya untuk mengurus
anak-anak itu tentu tidak murah. Tetapi, Kong dan anak-anak asuhnya
mengaku boleh menangani itu dengan baik.
Photos by Austrian Times
Kerana kasih sayang Kong, beberapa anak bahkan telah melanjutkan
pengajian hingga ke universiti dan menemuki pekerjaan yang baik. "Yang
tertua sekarang berusia 27 dan sudah hidup mandiri," jelasnya. "Yang
termuda baru berusia satu bulan. Enam dari mereka telah pergi ke
universiti dan dua lainnya sudah diterima di sekolah kejuruan."
Bukannya diberi penghargaan, pemerintah daerah malah menghukum Kong.
Dia dianggap telah melanggar undang-undang adopsi yang ketat di China,
yang hanya memungkinkan untuk mangadopsi maksimal tiga anak per
keluarga.
Mereka pun memutuskan untuk menghukumnya dengan menyita 8,000 meter
persegi tanah milik Kong dan suaminya, serta memotong semua bantuan
kewangan untuknya. Meskipun hukuman itu telah menghancurkan hidupnya,
Kong tak ingin berkecil hati. "Meskipun ini sukar, saya akan tetap
melanjutkannya," tegasnya.
Kong berani mengatakan itu kerana hingga sekarang masih ramai orang
berhati baik yang ikut menolongnya untuk merawat anak-anak asuhnya.
Mereka telah menyumbangkan wang, pakaian dan makanan mereka kepadanya.
Dan anak asuhnya yang lebih tua juga ikut membantunya untuk mencari penderma.
"Masih ada kebaikan di dunia ini, tetapi saya khuatir apa yang akan
terjadi pada anak-anak saya ketika saya meninggal," tandasnya.
Sumber: Merdeka.com
No comments:
Post a Comment