Thursday, January 22, 2015

Wanita ini dihukum kerana berbuat baik....membela kanak-kanak cacat mental dan fizikal

21/1/15

Adopsi anak cacat mental dan fisik, wanita ini malah dihukum
Kong Zhenian. ©2015 Merdeka.com 
Kebaikan mungkin tidak selalu dihargai. Sebagaimana terjadi di China, ketika pejabat setempat malah menghukum seorang nenek yang suka merawat anak-anak cacat. 
Kong Zhenian, 65, telah merawat anak-anak telantar dengan cacat fisikal dan mental selama 40 tahun terakhir. Wanita itu kini tinggal di daerah pedesaan Jiu Jiu di Provinsi Shanxi, utara China.

"Saya menemui anak (pertama) di pinggir jalan," kata Kong, "Dia tampaknya baru saja ditinggalkan di sana dan saya merasa sangat kasihan padanya. Jadi saya harus melakukan sesuatu untuknya."

Tanpa fikir panjang, Kong kemudian membawa anak itu bersamanya. Sejak itu, dia tidak pernah berhenti untuk membantu anak-anak yang ditelantarkan, khususnya yang menderita cacat fisikal dan mental.
"Saya sekarang telah mengangkat 39 anak," tambahnya.
Semua anak asuh Kong memiliki masalah, baik secara fisikal maupun mental. Namun pada kenyataannya, sebahagian besar dari mereka, menurut dia, menderita kerana kelalaian orang tua. Biaya untuk mengurus anak-anak itu tentu tidak murah. Tetapi, Kong dan anak-anak asuhnya mengaku boleh menangani itu dengan baik.
Photos by Austrian Times
Kerana kasih sayang Kong, beberapa anak bahkan telah melanjutkan pengajian hingga ke universiti dan menemuki pekerjaan yang baik. "Yang tertua sekarang berusia 27 dan sudah hidup mandiri," jelasnya. "Yang termuda baru berusia satu bulan. Enam dari mereka telah pergi ke universiti dan dua lainnya sudah diterima di sekolah kejuruan."

Bukannya diberi penghargaan, pemerintah daerah malah menghukum Kong. Dia dianggap telah melanggar undang-undang adopsi yang ketat di China, yang hanya memungkinkan untuk mangadopsi maksimal tiga anak per keluarga.

Mereka pun memutuskan untuk menghukumnya dengan menyita 8,000 meter persegi tanah milik Kong dan suaminya, serta memotong semua bantuan kewangan untuknya. Meskipun hukuman itu telah menghancurkan hidupnya, Kong tak ingin berkecil hati. "Meskipun ini sukar, saya akan tetap melanjutkannya," tegasnya.

Kong berani mengatakan itu kerana hingga sekarang masih ramai orang berhati baik yang ikut menolongnya untuk merawat anak-anak asuhnya. Mereka telah menyumbangkan wang, pakaian dan makanan mereka kepadanya. Dan anak asuhnya yang lebih tua juga ikut membantunya untuk mencari penderma.
"Masih ada kebaikan di dunia ini, tetapi saya khuatir apa yang akan terjadi pada anak-anak saya ketika saya meninggal," tandasnya.

 Sumber: Merdeka.com

No comments:

Post a Comment