Friday, March 27, 2015

Anak bunuh kedua ibubapanya dan mayatnya dimakan

27/3/15
Seorang pianis asal Hong Kong, Henry Chau Hoi-lueng, dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup, kerana telah membunuh kedua orangtuanya sendiri secara sadis. Henry tidak saja memutilasi kedua orang tuanya tetapi juga memasak potongan tubuh mereka di dalam microwave.

Laman Dailymail, Khamis, 26 Mac 2015 melansir, lelaki berusia 31 tahun itu kemudian memasukkan potongan tubuh kedua orangtuanya ke dalam kotak makan siang. Dipercayai, motif Henry membunuh ayah ibunya kerana kesal terhadap penolakan mereka untuk membiayai gaya hidup yang mewah.

Di mahkamah , Henry yang hadir dengan mengenakan baju berwarna kelabu duduk di dalam petak pesalah. Wajahnya tampak tenang ketika hukuman dibacakan hakim. Selain menjatuhkan hukuman seumur hidup, hakim Michael Stuart Moore juga menjatuhkan hukuman tambahan sembilan tahun dan empat bulan penjara untuk dua tuduhan berbeda. Salah satunya mencegah aturan hukum pemakaman kedua orangtuanya.

Walau sempat membantah, Henry akhirnya mengakui hal itu. Moore menyebut Henry sebagai sosok yang narsis dan kerap dipenuhi dengan fantasi menjadi orang berjaya. Dia turut menyebut Henry sebagai orang yang sangat berbahaya.

"Publik bertanya-tanya mengapa anda melakukan hal ini. Faktanya tidak ada jawaban jelas apa yang membuat anda begitu berbahaya," ujar Moore.

Henry juga disebut kerap menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dia buat sendiri. "Orangtua anda menjadi korban dari kesalahan yang anda buat," kata Moore.

Abang sulung Henry, Chau Hoi-ying, sebenarnya sudah ingin melapor kepada  polis  sejak kedua orangtuanya tidak berada di rumah. Namun, Henry mengatakan orangtua mereka sedang berkunjung ke daratan Tiongkok.

Tetapi, kepada seorang rakannya melalui pesan pendek, Henry mengakui telah membunuh kedua orangtua. Polis  kemudian berkunjung ke apartemen rakan Henry, Tse. Hasilnya, mereka menemui kepala Ayah dan Ibu Henry tersimpan di dalam dua peti sejuk besar.

Beberapa potongan organ juga ditemui di dalam kotak makan siang. Sementara, tiga kotak lainnya berisi potongan daging yang telah ditaburi garam. Beberapa bagian tubuh yang hilang dipercayai telah dimasak dan dimakan.

Ahli patologi mencuba menyusun kembali potongan tubuh dan menemukan fakta kedua korban ditusuk di bagian dada atau leher sebelum akhirnya dimutilasi.

Kepada mahkamah , Henry mengaku sudah ingin bunuh diri sejak enam bulan lalu, sebelum dia membunuh kedua orangtuanya. Pendakwa  meyakini Henry marah kepada ayahnya kerana menolak mengecilkan suara televiyen ketika dia sedang belajar. Sementara, sang Ibu kerap memaksa Henry untuk belajar piano.

Teman baik Henry, Tse, juga dijatuhi hukuman satu tahun penjara kerana menghalangi proses pemakaman, tetapi kemudian dia dilepas kerana waktu penahanan yang telah habis. Tse beralasan membantu Henry kerana dia khuatir ibunya akan ikut dibunuh.
Sumber:VIVA.co.id

No comments:

Post a Comment