5 September 1972, hari paling kelabu dalam
sejarah sukan. Meriahnya olimpiade Munich di Jerman berubah menjadi
kesedihan dan ketakutan.
Black September adalah salah satu faksi dalam Organisasi Pembebasan
Palestin (PLO). Kelompok garis keras ini sering melakukan aksi teror
pada Israel. Awalnya mereka melakukan serangkaian aksi rampasan
pesawat. Namun kebelakangan, kerana penjagaan di lapangan terbang makin ketat,
mereka mengubah pola teror.
Aksi-aksi Black September tak direstui PLO. Mereka beranggapan bagaimana
dunia mau simpati pada kemerdekaan Palestin jika aksi teror terus
dilakukan. Namun PLO rupanya tetap bergerak.
Hari H lewat tengah malam, tujuh anggota Black September mengenakan
seragam training layaknya atlet melompat pagar perkampungan atlet.
Penjaga sebenarnya melihat, namun mereka mendiamkan. Ketika itu memang
biasa ada atlet nakal menyelinap mencari hiburan dan pulang dengan
melompat pagar.
Namun beg mereka bukan berisi alat sukan. Ada senapang AKM, pistol
makarev dan granat tangan. Tujuan mereka lorong tempat atlet Israel
menginap.
Ketujuh anggota Black September tersebut berusaha memecah pintu. Namun
seorang atlet tinju Israel Yosses Gutfreud lebih dulu membuka pintu
kerana curiga ada suara di luar. Dia berusaha menahan pintu dari
serangan Black September dengan tubuhnya. Yosses berteriak menyuruh
rakan-rakannya melarikan diri. Aksi beraninya membuat dua orang atlet
Israel berhasil lolos melalui jendela.
Yosses Gutfreud mati dibunuh . Begitu juga atlet angkat berat Yossef
Romano dan jurulatih tinju, Mosche Weinberg yang berusaha melawan.
Delapan
atlet lainnya jadi tawanan.
Kelompok Black September meminta rakan-rakan mereka yang dipenjara
Israel dibebaskan sebagai ganti tawanan. Mereka juga meminta dua
pemimpin kelompok kiri Baader-Meinhoff dilepaskan dari penjara Jerman
Barat.
Jerman bersetuju memberi jalan selamat ke Mesir untuk kelompok itu. Namun
Israel menolak mentah-mentah membebaskan tawanan Palestin .
Disusunlah sebuah skenario untuk menghabisi para teroris itu.
Jerman
menyediakan dua helikopter untuk membawa mereka dari perkampungan atlet
ke lapangan terbang. Di sana sudah tersedia pesawat Jet Boeing 727. Namun di
dalam pesawat jet semua kru sudah diganti dengan pasukan polis
Jerman yang siap menyergap. Sniper pun sudah disebar di segenap penjuru lapangan terbang.
Namun skenario itu berantakan. Kelompok Black September mencium ada yang
tidak beres. Ketika itu kerana kurang latihan, para sniper mulai menembak
tanpa kawalan. Tembak menembak terjadi.
Tiga orang berhasil dilumpuhkan. Namun seorang anggota kelompok itu
melemparkan granat ke helikopter hingga meledak. Semua atlet Israel terbunuh ditempat kejadian.
Operasi pembebasan sandera gagal total. 11 Atlet Israel dan seorang polis Jerman mati. Tiga orang anggota Kelompok Black
September ditembak mati ketika berlaku baku tembak.
Israel marah luar biasa. Mereka menjalankan operasi intelijen untuk
menghabisi satu demi satu pegawai tinggi kelompok radikal ini. Tragedi Munich
ini juga menjadi pendorong lahirnya satuan antiteror legendaris seperti
GSG9 atau GIGN di Perancis.
Merdeka.com
No comments:
Post a Comment