Saturday, September 5, 2015

Kisah Black September Palestin bunuh 11 atlet Israel

05/09/15
Black September, kelompok radikal Palestina habisi 11 atlet Israel
black september. ©2015 amazonaws.com
 5 September 1972, hari paling kelabu dalam sejarah sukan. Meriahnya olimpiade Munich di Jerman berubah menjadi kesedihan dan ketakutan.

Black September adalah salah satu faksi dalam Organisasi Pembebasan Palestin  (PLO). Kelompok garis keras ini sering melakukan aksi teror pada Israel. Awalnya mereka melakukan serangkaian aksi rampasan pesawat. Namun kebelakangan, kerana penjagaan di lapangan terbang makin ketat, mereka mengubah pola teror. Aksi-aksi Black September tak direstui PLO. Mereka beranggapan bagaimana dunia mau simpati pada kemerdekaan Palestin  jika aksi teror terus dilakukan. Namun PLO rupanya tetap bergerak. 
 
Hari H lewat tengah malam, tujuh anggota Black September mengenakan seragam training layaknya atlet melompat  pagar perkampungan atlet. Penjaga sebenarnya melihat, namun mereka mendiamkan. Ketika itu memang biasa ada atlet nakal menyelinap mencari hiburan dan pulang dengan melompat  pagar. Namun beg mereka bukan berisi alat sukan. Ada senapang AKM, pistol makarev dan granat tangan. Tujuan mereka lorong tempat atlet Israel menginap. Ketujuh anggota Black September tersebut berusaha memecah pintu. Namun seorang atlet tinju Israel Yosses Gutfreud lebih dulu membuka pintu kerana curiga ada suara di luar. Dia berusaha menahan pintu dari serangan Black September dengan tubuhnya. Yosses berteriak menyuruh rakan-rakannya melarikan diri. Aksi beraninya membuat dua orang atlet Israel berhasil lolos melalui jendela. Yosses Gutfreud mati dibunuh  . Begitu juga atlet angkat berat Yossef Romano dan jurulatih tinju, Mosche Weinberg yang berusaha melawan.
 
 Delapan atlet lainnya jadi tawanan. Kelompok Black September meminta rakan-rakan mereka yang dipenjara Israel dibebaskan sebagai ganti tawanan. Mereka juga meminta dua pemimpin kelompok kiri Baader-Meinhoff dilepaskan dari penjara Jerman Barat. Jerman bersetuju memberi jalan selamat ke Mesir untuk kelompok itu. Namun Israel menolak mentah-mentah membebaskan tawanan Palestin . Disusunlah sebuah skenario untuk menghabisi para teroris itu. 
 
Jerman menyediakan dua helikopter untuk membawa mereka dari perkampungan atlet ke lapangan terbang. Di sana sudah tersedia pesawat Jet Boeing 727. Namun di dalam pesawat jet semua kru sudah diganti dengan pasukan  polis  Jerman yang siap menyergap. Sniper pun sudah disebar di segenap penjuru lapangan terbang. 
 
 Namun skenario itu berantakan. Kelompok Black September mencium ada yang tidak beres. Ketika itu kerana kurang latihan, para sniper mulai menembak tanpa kawalan. Tembak menembak   terjadi. Tiga orang berhasil dilumpuhkan. Namun seorang anggota kelompok itu melemparkan granat ke helikopter hingga meledak. Semua atlet Israel terbunuh ditempat kejadian. 
 
Operasi pembebasan sandera gagal total. 11 Atlet Israel dan seorang polis  Jerman mati. Tiga orang anggota Kelompok Black September ditembak mati  ketika berlaku baku tembak. Israel marah luar biasa. Mereka menjalankan operasi intelijen untuk menghabisi satu demi satu pegawai tinggi kelompok radikal ini. Tragedi Munich ini juga menjadi pendorong lahirnya satuan antiteror legendaris seperti GSG9 atau GIGN di Perancis.

Merdeka.com

No comments:

Post a Comment