TURKI – Beberapa waktu lalu sekeping foto yang
menunjukkan polis menggendong jenazah kanak-kanak Syria di tepi pantai Turki
membuat dunia marah. Abdullah Kurdi, ayah bayi berusia tiga tahun
tersebut, kini menceritakan kisah disebalik kematian putranya.
Abdullah Kurdi mengaku kapal yang ditumpangi keluarganya diterjang
ombak tinggi setelah bertolak dari Turki menuju Pulau Kos, Greeca.
Kapten kapal kemudian memutuskan terjun diri ke laut dan berenang.
“Saya mencuba mengemudikan kapal tapi ombak tinggi mendorong kapal
hingga terbalik. Itulah ketika kejadian berlangsung. Saya mencuba
menangkap anak dan isteri saya, namun tiada harapan. Satu persatu mereka
meninggal,” kata Abdullah.
Menurut petugas penjaga pantai Turki, sekelompok migran meninggalkan
Turki melalui Semenanjung Bodrum menuju Pulau Kos di Greece pada Rabu, 2
September dini hari, namun dua perahu yang mereka tumpangi karam tidak
lama kemudian.
Dua belas jenazah, termasuk lima kanak-kanak, ditemui oleh anggota keselamatan Turki.
Salah satu anak adalah Aylan Kurdi, putera Abdullah. Foto Aylan yang
meninggal dan tersapu ombak ke pantai di dekat Bodrum diterbitkan begitu
beberapa jenazah ditemui pada sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Foto Aylan menjadi trending topic di seluruh dunia dan memicu
kemarahan masyarakat internasional yang mendesak Kesatuan Eropah melakoni
tindakan darurat untuk menampung para migran.
Abdullah begitu emosional ketika mengetahui bahawa tidak hanya Aylan
yang meninggal, tapi juga puteranya, Galip, yang berumur lima tahun, dan
isterinya, Rihan.
“Saya ingin duduk di sebelah makam keluarga saya dan menyembuhkan luka yang saya rasakan,” kata Abdullah.
Setelah insiden kematian Aylan beredar luas, polis Turki menahan
empat suspek penyelundup manusia yang dipercayai menyelundupkan keluarga
Kurdi dan puluhan orang lainnya.
Keempat suspek merupakan warga negara Syria, berusia antara 30 sampai 41 tahun, menurut kantor berita Turki, Dogan.
Alan dan keluarganya diyakini bertolak dari Kota Kobane di Syria ke Turki, tahun lalu, untuk menghindari milisi kelompok ISIS.
Seorang petugas rumah sakit mengatakan jenazah Alan, kakak, dan
ibunya akan diterbangkan ke Istanbul, berpindah ke Suruc di dekat
perbatasan Syria, lalu mencapai Kobane.
Okezone.com 04/09/15
No comments:
Post a Comment