Selasa, 6 Oktober 2015
HONGKONG — Seorang
perempuan tunawisma berusia sekitar 50-60 tahun ditemui tak bernyawa
di sebuah restoran McDonald's di daerah kelas pekerja di Ping Shek,
Hongkong, pada Sabtu (3/10/2015) lalu. Media tempatan sebagaimana dikutip The Guardian,
melaporkan, tubuh perempuan itu terbujur kaku selama berjam-jam
dikelilingi para pelanggan lain sebelum pihak keselamatan kemudian
dipanggil.
"Korban dipastikan meninggal di tempat kejadian," kata anggota polis setempat.
Perempuan itu dilaporkan merosot dari meja 24 jam setelah dia pertama kali memasuki restoran segera itu. Dia tidak bergerak selama tujuh jam sebelum sesama pengunjung melihat ada sesuatu yang aneh dengannya. Demikian lapor Apple Daily, yang mengutip tayangan CCTV.
Perempuan tersebut dipercayai sudah secara teratur menghabiskan malam di McDonald's. Demikian lapor South China Morning Post.
"Korban dipastikan meninggal di tempat kejadian," kata anggota polis setempat.
Perempuan itu dilaporkan merosot dari meja 24 jam setelah dia pertama kali memasuki restoran segera itu. Dia tidak bergerak selama tujuh jam sebelum sesama pengunjung melihat ada sesuatu yang aneh dengannya. Demikian lapor Apple Daily, yang mengutip tayangan CCTV.
Perempuan tersebut dipercayai sudah secara teratur menghabiskan malam di McDonald's. Demikian lapor South China Morning Post.
Seorang pengunjung restoran yang melihat keanehan pada perempuan
itu melaporkan keanehan tersebut kepada pihak pengurusan restoran.
Laporan tersebut diteruskan pihak pengurusan restoran kepada pihak keselamatan.
"Laporan yang kami terima adalah ditemukan seorang perempuan yang sedang pingsan," kata pihak polis .
Polis memeriksa tempat kejadian dan bedah siasat korban. Hasilnya,
perempuan itu diperkirakan telah meninggal tujuh jam sejak pertama kali
ditemui.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal mendata, ada sekitar 1,000
tunawisma yang ada di kawasan itu. Banyak tunawisma di kawasan itu yang
terpaksa hidup di jalanan kerana tidak mampu menyewa rumah kecil,
mengingat harga rumah yang sangat mahal. Pada saat tertentu, seperti
ketika suhu terik atau kelembaban tinggi, para tunawisma akan mencari
tempat berlindung di restoran yang memiliki area terbuka dan buka selama
24 jam.
Direktur Senior McDonald's Hongkong, Wendy Lam, menyampaikan rasa
belangsungkawa atas insiden itu. "Kami menyambut semua orang yang
mengunjungi restoran kami setiap saat. Untuk memfasilitasi lingkungan
makan yang menyenangkan, kami tidak akan mengganggu pelanggan kami,
tetapi layanan kami akan menawarkan sajian cepat sesuai permintaan,"
kata dia.
Penulis | : Tangguh Sipria Riang |
Editor | : Egidius Patnistik |
Sumber | : The Guardian /KOMPAS.com |
No comments:
Post a Comment