Saturday, October 10, 2015

Lulus dari Kampus Top di Thailand, Anak Pemandu Truk Sujud di Kaki Ayahnya

 9 Oktober 2015 
 
Facebook Bangkok Post Klanarong bersujud di kaki sang ayah seusai konvo.

THAILAND  - Klanarong Srisakul mengaku awalnya malu memiliki seorang ayah yang bekerja sebagai pemandu truk sampah.
Kini, setelah dia lulus dari Universiti Chulalongkorn di Bangkok, Thailand, Klanarong hanya boleh bersimpuh di hadapan kaki ayahnya yang telah banting tulang mencari wang demi pendidikan anaknya.

"Dulu, aku selalu merasa malu dengan ayahku. Aku bertanya pada diri sendiri, mengapa dia tidak memakai seragam cantik seperti ayah teman-teman saya, yang tentera dan polis ," tulis Klanarong dalam akaun Facebook miliknya, dikutip Stomp.

Sebuah foto ikut diunggah Klanarong untuk menunjukkan rasa bangga terhadap sosok ayahnya yang selama ini membiayai kuliah.
Dalam foto tersebut, Klanarong yang mengenakan pakaian adat Thailand berwarna putih list cokelat kuning keemasan bersimpuh di hadapan ayahnya yang sedang berdiri.

Momen tersebut dilakukannya tepat di depan truk hijau yang selalu digunakan ayahnya untuk mengumpulkan sampah di beberapa wilayah di kota Bangkok.
"Ini caraku membayar penghormatan kepada ayah sekaligus ucapan terima kasih atas kelelahannya, air mata dan saat-saat bahagia bersama," tulisnya dalam teks foto tersebut.

Selain itu, Klanarong sempat menuliskan beberapa curahan hati dalam status peribadinya terkait hubungannya dengan sang ayah.
"Saat aku dewasa, kami berbagi mimpi. Ayahku harus berhenti sekolah sejak tahun 4. Kemudian ia berpesan supaya mimpinya boleh dikabulkan untuk melihatku boleh terus sekolah," bebernya.

Klanarong mengaku dirinya pernah gagal ketika mengikuti ujian menjadi tentera. Hal itu cukup disesalinya kerana membuat ayahnya kecewa.
"Waktu itu, aku gagal jadi tentera. Aku fikir ayah tidak menangis. Tapi, kemudian aku tahu yang dia diam-diam menangis," kenangnya.

Meski demikian, laki-laki berkacamata tersebut tidak patah semangat. Hingga akhirnya ia boleh menembus ujian masuk universiti Chulalongkorn di Bangkok.
Bahkan, ayahnya sengaja meliburkan diri hanya untuk memastikan anaknya akan menjadi salah seorang mahasiswa di universiti tertua dan terbaik di Thailand tersebut.

"Ayah menahan air matanya. Ini adalah saat yang membanggakan bagi kami sekeluarga," paparnya.
Memasuki semester akhir kuliahnya, ayah Klanarong bertanya padanya apakah kamu malu memiliki ayah seperti dia, dan harus berhemat? Klanarong hanya boleh tertegun.

"Sekarang, aku hanya ingin berterima kasih atas dukungannya dalam segala hal. Aku tidak lagi merasa malu kerana dia ayah nombor satu bagiku. Aku bangga dengan ayah," pungkasnya.
Penulis: Tangguh Sipria Riang
Editor : Farid Assifa
Sumber: Stomp Singapura / KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment