Friday, February 12, 2016

Wanita Pertama naik mahkamah


Pengadilan Israel Sebut Istri PM Netanyahu Kasar pada Stafnya 
Sara Netanyahu berdiri di sebelah suaminya (REUTERS/Carlos Barria/Files)
Yerusalem - Mahkamah Israel menyebut isteri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Sara, telah berlaku kasar pada pembantu rumahnya  . Sara disebut menciptakan lingkungan kerja yang buruk di kediaman resmi PM Netanyahu.

Seperti dilapor Reuters, Khamis (11/2/2016), tuduhan penganiayaan ini dilaporkan mantan staf pengurus kediaman PM Netanyahu di Yerusalem, Meni Naftali. Tudingan Naftali ini dianggap sebagai gosip jahat oleh pejabat PM Israel ketika gugatan hukum diajukan tahun 2014 lalu. Namun mahkamah, dalam keputusannya setebal 40 halaman menyatakan keterangan Naftali dan mantan staf lainnya tentang perlakuan kasar isteri Netanyahu, kredibel.

Akibat kes ini, Sara telah menjadi pusat pemberitaan media dalam beberapa waktu terakhir. Namun kecil kemungkinan kes ini akan memicu dampak politik pada PM Netanyahu yang kini menjabat untuk penggal keempat. Dalam kes sebelumnya, sekitar tahun 2010, seorang pengurus pembantu rumah  menuduh Sara berperilaku kasar terhadapnya dan berakhir penyelesaian di mahkamah.

Naftali mengundurkan diri pada tahun 2012 setelah 20 bulan bekerja di kediaman PM Israel. Dia mengaku menjadi korban kemarahan dan penghinaan isteri Netanyahu. Dalam satu insiden, Naftali mengaku diminta membeli susu dalam kemasan plastik dan bukannya karton yang mudah dicari, pada pukul 03.00 dini hari.
Benjamin Netanyahu dan isterinya, Sara (REUTERS/Flavio Lo Scalzo/Files)
 
Keterangan beberapa orang mantan staf pembantu rumah   lainnya menunjukkan kesesuaian adanya perilaku kasar dari isteri Netanyahu. "Situasi kerja penuh kekasaran di kediaman perdana menteri sebagai dampak atas sikap dan perilaku Nyonya Netanyahu. Ini termasuk permintaan yang berlebihan, penghinaan, mempermalukan orang lain dan kemarahan yang meledak-ledak," demikian sebut mahkamah dalam keputusan.

Saat hadir dalam perbicaraan, Sara menyebut tuduhan ini fitnah dan penuh kebohongan. Dia mengaku sangat menikmati hubungan yang luar biasa baik dengan setiap stafnya dan dia mendakwa memperlakukan stafnya dengan sopan dan beradab. Namun tampaknya mahkamah tidak sepakat dengan dakwaan Sara.

"Kediaman perdana menteri, meskipun banyak kerumitan di dalamnya, seharusnya menjadi contoh bagaimana hak para pekerja dilindungi," sebut mahkamah.

Mahkamah memerintahkan negara membayar Naftali gantirugi sebesar 80 ribu shekel   untuk tekanan emosional dan sebesar 75 ribu  untuk janji-janji masa kerja yang tidak terpenuhi, serta 15 ribu shekel   untuk biaya perbicaraan. Juru cakap pejabat  PM Israel menolak berkomentar atas keputusan ini.
 
detikNews

No comments:

Post a Comment