Sunday, June 12, 2016

Cara berpakaian wanita ini dituduh jadi penyebab keringnya sungai

12/6/16

 
Getty/Independent- Seorang polis wanita Iran memperingatkan seorang wanita yang dinilai tak mengenakan kerudung dengan betul.

TEHERAN  — Seorang ulama senior di Iran mengkritik cara berpakaian sebahagian wanita negera itu yang dipandang menyalahi peraturan.

Seyyed Yousef Tabatni-nejad, nama ulama senior itu, di kota Isfahan, mendesak polis  syariah untuk bertindak ke atas para wanita yang mengenakan kerudung dengan cara yang "tak semestinya".

Sebab, kata sang ulama, cara berpakaian tak sesuai peraturan itu boleh mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan.

"Kami sudah menerima banyak foto para wnita itu berfoto di tepi Sungai Zayandeh-rud yang kering seakan tengah berfoto di Eropah. Inilah perilaku yang boleh membuat sungai kering dan banyak hal buruk lainnya," kata Seyyed seperti dikutip kantor berita ISNA.

"Saya sudah meminta kementerian komunikasi untuk bertindak ke atas para pelaku perilaku tidak sopan ini. Jika mereka tak melakukannya, maka mereka telah gagal mengelola negara ini. Sebab, kementerian boleh menemukan dan menghukum orang-orang ini," lanjut Seyyed.

Komentar Seyyed ini muncul di saat jumlah polis  moral di Iran bertambah. Mereka ini bertugas untuk bertindak ke atas para perempuan yang tak mengenakan kerudung, memainkan muzik terlalu kuat di kereta, atau perilaku lain yang dipersepsikan sebagai perilaku tak Islamik.

Komentar Seyyed ini dikecam anggota Dewan Nasional Perlawanan Iran, Afchine Alavi.

"Ini merefleksikan pola fikir rezim teokratis yang memerintah Iran dan ini tak ada bedanya dengan ISIS," kata Afchine.

"Kebencian terhadap wanita adalah salah satu dari pola fikir ini," tambah Afchine.

Sebelumnya, Seyyed juga menyatakan bahawa wanita seharusnya tinggal di rumah dan para lelaki yang bekerja. Dia juga pernah mendorong agar para wanita yang tak mengikuti peraturan berpakaian di ambil tindakan dengan keras.  
Sumber:KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment