Saturday, June 11, 2016

Lelaki ini jadi mualaf tanpa pernah bertemu Muslim

Jumat, 10 Jun  2016
 
Dok. Alan Rooney/BBC Indonesia caption Alan Rooney masuk Islam tiga tahun lalu dan perjalanan spiritualnya dimulai ketika mendengar azan dalam  percutiannya   di Turki.

GLASGOW    - Seorang lelaki separuh umur asal Scotland  menceritakan pengalaman uniknya hingga dia memilih untuk memeluk Islam, meski tak pernah bertemu dengan seorang Muslim pun.
Alan Rooney tinggal di Inverness, daerah pergunungan Scotland . Dia mengenang perjalanannya hingga memeluk Islam dimulai ketika dia berlibur ke Turki sekitar lima tahun lalu.

Di Turki, Rooney mendengar suara azan dari masjid setempat dan sejak itulah dia memulai perjalanan spiritualnya.
Rooney merupakan seorang dari sekitar 50 lelaki Inggeris dari berbagai latar belakang yang menjadi mualaf dan menjadi responden penelitian Pusat Studi Islam di Universiti Cambridge.

"Begitu kembali ke Inverness, saya ke toko buku dan membeli Al Quran dan mulai membacanya. Saat membacanya, saya meminta kepada Tuhan untuk menuntun saya dalam perjalanan ini," kata Rooney kepada BBC Indonesia.
"Saya juga mulai solat," kata Rooney dan menambahkan ia banyak melakukan penelitian melalui tentang Islam secara online.

"Saya terus membaca Al Quran, saya baca tiga kali, mencari kelemahannya. Namun tidak ada. Saya merasa nyaman dengan semuanya," tambah Rooney sebelum akhirnya ia membaca syahadat tanda sebagai tanda memeluk Islam tiga tahun lalu.

Proses belajar tentang Islam ini memakan waktu 18 bulan dan dia bercerita sudah melakukan solat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan.
Rooney mengatakan selama Ramadhan dengan waktu puasa di Inverness, yang terpanjang di UK dan hampir 20 jam,  ia lebih banyak beribadah termasuk dengan melakukan solat tarawih.

"Paling tidak tiga kali sehari saya solat di Masjid Inverness, termasuk solat Jumaat," kata dia.
"Ketika Idul Fitri adalah saat di mana saya bertemu dengan ramai orang dari berbagai negara dan bahasa, bersilaturahmi satu sama lain."

Penyusun laporan tentang pengalaman 50 lelaki yang memutuskan pindah agama ini, Shahla Suleiman mengatakan kepada BBC Indonesia bahawa penelitian yang dilakukannya ini diharapkan membuka diskusi lebih lanjut tentang pengalaman orang-orang yang masuk Islam di UK kontemporer.
"Hasil penelitian ini akan diinformasikan kepada warga non-Muslim, pengambil keputusan dan media tentang berbagai isu terkait mereka yang memutuskan untuk menjadi Muslim di UK," kata Shahla.

Saat ini terdapat ratusan warga Muslim di Inverness walaupun jumlahnya terus berubah kerana ramai di antara mereka yang berstatus pekerja musiman.

Waktu puasa di daerah pergunungan Scotland  ini merupakan yang paling panjang di Inggeris Raya.
"Di Highlands (pergunungan), hari tak pernah benar-benar gelap. Namun kami tetap beraktifiti," kata Waheed Khan, seorang doktor dan juga pengurus masjid Inverness, yang terletak di sisi paling utara UK.

"Tantangannya adalah membuat jadual waktu Ramadhan," tambah Khan.
Waktu puasa paling panjang di Inverness akan jatuh pada akhir bulan Jun  dengan imsak pada pukul 02.48 dan buka pada pukul 22.23 waktu setempat.
 Sumber:KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment