Sunday, June 19, 2016

Mulai Terkuak, Keus Perkosaan Gadis 16 Tahun oleh 30 Lelaki

18/6/16
 
AP PHOTO -Seorang penyiasat polis  menunjukkan foto yang menggambarkan lokasi perkosaan di wilayah miskin di pinggiran Kota Rio de Janeiro, Brazil. 
 
RIO DE JANEIRO  - Enam lelaki dewasa dan seorang anak di bawah umur menghadapi tuduhan perkosaan terhadap seorang gadis berusia 16 tahun di Rio de Janeiro, Brazil.
Selain itu mereka juga didakwa kerana telah mengunggah foto dan video dari aksi perkosaan itu ke media sosial.

Baca: Gadis 16 Tahun Diperkosa 30 Lelaki, Pelaku Unggah Video ke Twitter
Pemimpin dalam proses penyiasatan kes ini mengirimkan kesimpulan pemeriksaan mereka kepada pihak kejaksaan, dan meminta dilakukan penangkapan.

Sementara itu, korban mengaku dicekoki ubat bius setelah berkunjung ke rumah kekasihnya, dan terbangun di rumah berbeda ketika sedar. Di sekitarnya ada lebih dari 30 orang. Peristiwa itu terjadi pada bulan Mei lalu.

Seperti diberitakan BBC, kes ini menggemparkan publik Brazil, dan memicu aksi-aksi protes dari sejumlah kelompok aktivis perempuan di negara itu.
Kes ini mulai terkuak setelah muncul video berdurasi 40 detik yang berisi kekerasan tersebut. Kejahatan ini terjadi di perkampungan miskin di sebelah barat kota itu, dan diunggah ke Twitter. 

Seorang penyiasat   polis, Cristiana Bento mengungkapkan, salah satu bukti utama yang mengungkap misteri ini adalah sebuah telepon genggam yang dipakai untuk merakam adegan tersebut.
Menurut Bento, hasil penyidikan mengungkap bahawa mangsa, yang sekarang ada di bawah perlindungan negara, mengalami perkosaan di dua tempat berbeda.

Dua orang suspek saat ini sudah ditahan, demikian diberitakan sebuah media lokal di Brazil.

Mereka terancam menghadapi hukuman 15 tahun penjara untuk kes perkosaan dan delapan tahun penjara untuk kes pembuatan gambar, serta enam tahun untuk perbuatan penyebaran gambar-gambar itu.
Proses penyiasatan yang masih bergulir diharapkan dapat mengungkap pelaku lain yang terlibat dalam tindakan jenayah ini.

Sebelumnya, kes ini   menjadi pemicu munculnya kempen di dunia maya untuk melawan apa yang disebut "budaya perkosaan".  
 Sumber:KOMPAS.com
 Editor: Glori K. Wadrianto

No comments:

Post a Comment