Pemerintah China dituduh melakukan praktik
pengambilan organ tubuh secara haram di negaranya. Padahal, praktik ini sudah
dihentikan dua tahun lalu.
Sebanyak 60 ribu hingga 100 ribu banduan jenayah ringan
ataupun tahanan politik harus menjadi korban pencurian organ yang
difasilitasi negara. Para tahanan dieksekusi mati, kemudian jantung,
hati, ginjal, dan beberapa organ lainnya diambil untuk keperluan
transplantasi.
The Independent, Rabu (29/6) melaporkan, sejak awal abad 21
pemerintah Negera China diperkirakan mengambil secara paksa 1.5 juta
organ tubuh, di antaranya 712 hati dan ginjal diberikan ke pusat
transplantasi. Sementara sekitar 300-an organ lainnya dijual di pasaran
gelap saban tahun.
Tiongkok sempat mendakwa praktik pencurian organ oleh penjaga penjara
sudah diakhiri pada 2013. Nyatanya, sampai sekarang kes semacam ini
masih banyak dilaporkan.
Keterlibatan pemerintah China dalam kes ini diungkap dalam sebuah kajian khusus yang sudah dilakukan sejak satu dekade lalu. Dalam laporan
tersebut, dikatakan enam organ hati diambil paksa dari banduan
seantero China per harinya.
Penemuan ini dipublikasikan dalam versi terbaru dengan judul 'Laporan
Dugaan Praktik Pengambilan Organ Pesalah Falun Gong di China'. Falun
Gong merupakan sekte meditasi popular yang dilarang oleh pemerintah
komunis sejak 1992 atas dugaan makar.
Para banduan yang berada di tempat meditasi itu dipercayai memang
sengaja dieksekusi pemerintah untuk mengimbangi kekurangan derma organ
negara.
Laporan tersebut dibuat oleh mantan Menteri Luar Negeri Kanada David
Kilgour, peguam hak asasi manusia, David Matas dan jurnalis Ethan
Gutmann. Mereka ingin memberitahukan bahawa ada kesalahan dalam praktik perubatan di negara-negara Asia.
Pemerintah China secara resmi mengatakan 10 ribu organ transplantasi
yang diperlukan negara tiap tahunnya. Namun, ketiga penulis ini yakin
jika angka tersebut lebih rendah dari jumlah yang sebenarnya.
"Kami yakin ini (pernyataan pemerintah China) kebohongan besar. Hal
tersebut boleh dengan mudah kami ungkapkan melihat yang terjadi di dua
atau tiga rumah sakit besar di sana," ujar Matas.
Dia menyimpulkan terjadi pembantauan yang sangat besar di Falun Gong, dan percaya pemerintah turut andil dalam kes ini.
"Kesimpulan terakhir saya, Parti Komunis China terlibat dalam
pembunuhan massal terhadap mereka yang tidak berdosa," lanjut dia.
Sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment