Wednesday, June 29, 2016

Organ puluhan ribu banduan dicuri ?

29/6/16


Pemerintah China diduga mencuri organ puluhan ribu narapidana
Ilustrasi operasi pembedahan organ dalam. (c) al-monitor.com
 Pemerintah China dituduh melakukan praktik pengambilan organ tubuh secara haram di negaranya. Padahal, praktik ini sudah dihentikan dua tahun lalu.

Sebanyak 60 ribu hingga 100 ribu banduan jenayah ringan ataupun tahanan politik harus menjadi korban pencurian organ yang difasilitasi negara. Para tahanan dieksekusi mati, kemudian jantung, hati, ginjal, dan beberapa organ lainnya diambil untuk keperluan transplantasi.

The Independent, Rabu (29/6) melaporkan, sejak awal abad 21 pemerintah Negera China diperkirakan mengambil secara paksa 1.5 juta organ tubuh, di antaranya 712 hati dan ginjal diberikan ke pusat transplantasi. Sementara sekitar 300-an organ lainnya dijual di pasaran gelap saban tahun.
Tiongkok sempat mendakwa praktik pencurian organ oleh penjaga penjara sudah diakhiri pada 2013. Nyatanya, sampai sekarang kes semacam ini masih banyak dilaporkan.

Keterlibatan pemerintah China dalam kes ini diungkap dalam sebuah kajian khusus yang sudah dilakukan sejak satu dekade lalu. Dalam laporan tersebut, dikatakan enam organ hati diambil paksa dari banduan seantero China per harinya.

Penemuan ini dipublikasikan dalam versi terbaru dengan judul 'Laporan Dugaan Praktik Pengambilan Organ Pesalah Falun Gong di China'. Falun Gong merupakan sekte meditasi popular yang dilarang oleh pemerintah komunis sejak 1992 atas dugaan makar. 

Para banduan yang berada di tempat meditasi itu dipercayai memang sengaja dieksekusi pemerintah untuk mengimbangi kekurangan derma organ negara.
Laporan tersebut dibuat oleh mantan Menteri Luar Negeri Kanada David Kilgour, peguam hak asasi manusia, David Matas dan jurnalis Ethan Gutmann. Mereka ingin memberitahukan bahawa ada kesalahan dalam praktik perubatan di negara-negara Asia.

Pemerintah China secara resmi mengatakan 10 ribu organ transplantasi yang diperlukan negara tiap tahunnya. Namun, ketiga penulis ini yakin jika angka tersebut lebih rendah dari jumlah yang sebenarnya.
"Kami yakin ini (pernyataan pemerintah China) kebohongan besar. Hal tersebut boleh dengan mudah kami ungkapkan melihat yang terjadi di dua atau tiga rumah sakit besar di sana," ujar Matas.

Dia menyimpulkan terjadi pembantauan yang sangat besar di Falun Gong, dan percaya pemerintah turut andil dalam kes ini.
"Kesimpulan terakhir saya, Parti Komunis China terlibat dalam pembunuhan massal terhadap mereka yang tidak berdosa," lanjut dia. 
Sumber:Merdeka.com 

No comments:

Post a Comment