18/7/16
ISTANBUL – Seramai 265 orang meninggal dalam
usaha kudeta tentera yang berlangsung di Turki pada Jumaat 15 Julai 2016
malam waktu setempat. Beruntung, usaha kudeta terhadap Presiden Recep
Tayyip Erdogan itu berhasil digagalkan dalam waktu singkat.
Pemimpin Parti Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu berlinang air mata
ketika memakamkan salah seorang pendukungnya yang meninggal dalam usaha kudeta
itu. Juru foto Reuters, Murad Sezer, mengabadikan momen Erdogan ketika memapah salah satu peti jenazah pendukungnya itu.
(Foto: Murad Sezer/Reuters)
Usai ikut memakamkan pendukungnya, Erdogan berjanji untuk
membersihkan tentera Turki dari virus yang dapat memunculkan kudeta di
masa depan. Ia juga mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali
pelaksanaan hukuman mati bagi mereka yang terlibat kudeta.
“Kami akan terus membersihkan virus dari seluruh institusi negara
kerana virus ini telah tersebar. Seperti kanser, virus ini telah
merongrong negara,” janji presiden berusia 62 tahun itu sambil menahan isak
tangis, seperti dimuat ITV, Isnin (18/7/2016).
Dalam pidatonya, Erdogan juga kembali menegaskan tudingan kepada
sahabat sekaligus musuhnya, Fethullah Gulen. Ia juga kembali meminta
Amerika Syarikat untuk mengekstradisi pemimpin kelompok Hizmet itu.
Sumber: Okezone.com
No comments:
Post a Comment