Saturday, July 23, 2016

Orang tua ini saman anak kerana lama tidak mengunjunginya

23/7/16

Jarang dikunjungi, pria jompo ini tuntut tiga putrinya
lelaki di rumah orang tua. ©REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Yang Zhengyuan, 69 tahun, lelaki berasal  Wilayah Sichuan, China, mengajukan tuntutan undang-undang kepada ketiga puterinya Mac lalu lantaran dia jarang dikunjungi dan diberi wang bantuan.
Dikutip dari People's Daily Online, akhbar the Daily Mail melaporkan, Jumaat (22/7), awal tahun ini pemerintah China sudah menyatakan para orangtua boleh  menuntut anaknya jika si anak menolak mengunjungi orangtua mereka.

Yang mengatakan ketiga anaknya itu jarang menjenguknya di rumah dan tidak memberi bantuan keeangan selama sepuluh tahun.

Namun ketiga puterinya, Yang Liu, Yang Qing, dan Yang Lan justru menuntut balik sang ayah dengan mengatakan dia sering melakukan kekerasan di rumah dan lebih menyukai anak laki-laki dibanding perempuan.

Yang Liu mengatakan ayahnya pernah memukul dia di pejabatnya ketika dia tidak memberikan wang yang diminta ayahnya.

Sedangkan Yang Qing mengatakan dia pernah dipukul  ayahnya ketika sedang hamil.

"Ketika saya baru beberapa bulan hamil, dia menjenggut rambut saya dan memukul," kata dia.

Ketiga perempuan itu juga menunjukkan salinan wang yang sudah mereka transfer kepada sang ayah.

Belum lama ini keluarga itu ternyata sudah membuat kesepakatan. Ketiga puterinya akan mengunjungi ayah mereka dua tahun sekali dan mereka akan meneleponnya minima  sekali sebulan.

Sang ibu, Xiao Lu, mengaku suaminya memang lebih menyukai anak laki-laki dibanding perempuan, meski kelima anak mereka semuanya perempuan.

Dia juga mengatakan suaminya itu suka memukulnya. Ketiga puterinya juga menuturkan sang ayah tidak menaruh perhatian terhadap kehidupan peribadi mereka seperti pendidikan, pernikahan, dan kerjaya.

Sang ayah mengaku dia kurang memperhatikan keluarganya tapi menolak disebut tidak mempedulikan ketiga puterinya.
"Kalau dia memenangkan kes ini, kami pun sudah tidak lagi menyayanginya," ujar Yang Qing. 
Sumber:Merdeka.com

No comments:

Post a Comment