Thursday, July 21, 2016

Remaja 18 tahun korban maut pertama bermain Pokemon Go

Remaja 18 tahun korban tewas pertama di dunia akibat main Pokemon Go

Jerson Lopes de Leon meninggal ketika bermain Pokemon Go. ©2016 Merdeka.com
 
Aplikasi Pokemon Go menjadi fenomena global, namun mengundang beberapa insiden yang mencelakai pemainnya. Berita buruk dibimbangi ramai  orang akhirnya benar-benar terjadi minggu ini. Remaja Guatemala bernama Jerson Lopez de Leon (18) meninggal tertembak ketika asyik berburu monster dalam permainan augmented reality tersebut.
Insiden tragis tersebut terjadi di Kota Chiquimula. Leon sedang bermain Pokemon Go bersama sepupunya, Daniel Moises Picen (17). Ketika asyik mencari monster   dekat rel keretapi tak terpakai, tiba-tiba saja penumpang sebuah kereta van memberondong keduanya dengan tembakan membabi buta.
Dari olah TKP, polis  mengatakan setidaknya 20 peluru menghujani Leon dan sepupunya. Leon meninggal ketika dibawa ke rumah sakit, sedangkan Picen terluka di bahagian kaki.

Motif penembakan itu masih terus disiasat oleh polis  setempat. Ada dugaan   van ini berisi perompak yang mengincar telepon pintar. Motif lainnya, Leon sejak awal sudah diincar oleh geng setempat untuk dibunuh. Kerana memainkan Pokemon Go, lokasinya akhirnya boleh diketahui dari GPS.
Jerson Lopez de Leon (c) 2016 Daily Mail
Ibu Leon, Rosalinda, terpukul ketika tahu anaknya meninggal ketika memainkan Pokemon Go. Sebelum kejadian nahas itu, Leon sepatutnya sudah  tidur. "Dia tiba-tiba keluar rumah kerana diajak sepupunya main game," kata sang ibu.

Tak terhitung lagi insiden-insiden pemain Pokemon Go celaka kerana abai pada situasi sekitar ketika berburu monster virtual. Namun baru di Guatemala ini ada pemain sampai meninggal.

Kes terkait Pokemon Go yang banyak diliput misalnya terbaliknya perahu ditumpangi 20 remaja di danau kawasan New Brighton, GB, saat berburu monster. Ada lagi kes lain dua remaja di Florida, AS, ditembak  seorang pemilik rumah kerana masuk halaman tanpa izin dengan dalih ingin mencari pokemon
Sumber: Merdeka.com

1 comment: