Wednesday, October 19, 2016

120 Mayat Membusuk di Rumah Mayat Kerana Waris Tak Tuntut

 19/10/16

 
Jeff Hernaez, dzMM via TWITTER Otoriti setempat membawa pemuka agama untuk membaca doa sebelum mayat-mayat yang membusuk di rumah mayat di Quezon City. 
QEOZON CITY   - Pada Selasa (18/10/2016), Dinas Kesihatan Qeozon City, Filipina mendapatkan sebuah penemuan yang mengejutkan.
Ada setidaknya 120 jasad membusuk yang tak dituntut oleh pihak keluarga di rumah pemakaman Henry di La Loma. 
Kondisi mayat-mayat yang umumnya sudah sangat membusuk menyebabkan banyak tikus dan juga lalat di lokasi itu.

Dinas Kesehatan pertama kali menemui ada 50 mayat dalam inspeksi mendadak pada Jumaat minggu lalu. Demikian informasi yang dilansir laman ABS-CBN News Online.

Setelah penemuan pertama tersebut, kembali ditemui 70 mayat ketika petugas kembali ke tempat itu minggu ini.
Pegawai Kesiuhatan, doktoer Verdades Linga memberikan penjelasan tentang penemuan ini.

"Kami memindahkan jasad-jasad itu," kata dia.
Namun, proses permindahan mayat-mayat itu pun terhambat dengan kondisi mayat yang kebanyakan telah membusuk dan reput hingga ke tulang. Ada pula mayat yang bahagian dagingnya yang telah hancur.

"Petugas yang melakukan pemindahan ini pun mengeluh," kata Linga lagi.
Pemerintah Quezon City pada bulan September lalu telah memerintahkan penutupan rumah duka tersebut.

Kendati demikian masih banyak mayat tak dikenal yang dikirim ke tempat itu, hingga membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.
Diberitakan, warga di sekitar lokasi pun telah melayangkan keluhan. Sebab, banyak warga yang jatuh sakit kerana keadaan tersebut. 

"Rumah duka itu memiliki kewajiban besar untuk memberikan penjelasan, mengapa mereka masih menumpuk mayat di sana?" kata Linga. 
"Lalu mengapa mereka masih menerima jasad meskipun sudah ada perintah penutupan," sambung dia.

Selanjutnya, Jabatan Kesihatan setempat berkoordinasi dengan dinas catatan awam untuk menemui lokasi yang bakal dipakai sebagai kuburan massal.
Mereka juga menyebarkan disinfektan di kawasan itu. 

Pemerintah masih memeriksa sertifikat kematian ratusan jasad itu, untuk memastikan apakah mereka adalah tersangka dadah dibunuh terkait kebijakan anti-dadah Presiden Rodrigo Duterte.
 Sumber:KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment