Monday, October 17, 2016

Walau Pun Dia Gadai Nyawa Lukis Wajah Pujaan Hati di Dinding Tebing Bukit, Namun Dia Bertepuk Sebelah Tangan

17/10/16

Lingling melukis wajah '33Liuyun' di sisi Tebing Fazheng, Taman Nasional Xianju, Zhejiang. (Foto: Weibo)
Lingling melukis wajah '33Liuyun' di sisi Tebing Fazheng, Taman Nasional Xianju, Zhejiang. (Foto: Weibo)

ZHEJIANG – Jika sedang jatuh cinta terkadang seseorang mampu melakukan sesuatu yang unik dan terlihat aneh untuk menarik perhatian sang pujaan hati. Hal itulah yang tampaknya dilakukan oleh Lingling, seorang pemanjat tebing warga Zhejiang, China.

Aksi unik Lingling menarik perhatian warganet dan menginspirasi perdebatan di media sosial Negera China. Wanita berusia 30-an tahun itu melukis potret wajah lelaki pujaan hatinya di sisi sebuah tebing pada ketinggian 200 meter di atas permukaan tanah.

Diwartakan Straits Times, 17/10/2016 , mural yang dilukis di Taman Nasional Xianju, Provinsi Zhejiang itu dikerjakan pada akhir minggu  dalam jangka waktu dua bulan hingga selesai. Lingling mulai melukis pada pukul 3 dini hari dan melakukannya selama beberapa jam.

Lingling mengatakan,lelaki yang dilukisnya adalah pujaan hatinya, seorang pendaki yang cukup dikenal di komuniti tempatan . Saat ditanya, dia hanya mengidentifikasi lelaki itu dengan nama ‘33Liuyun’. Namun, usaha Lingling sampai saat ini belum menemui hasil kerana 33Liuyun belum memberikan jawaban atas perasaannya.

“Saya memiliki perasaan yang kuat kepadanya, tapi dia belum merespons perhatian saya. Saya memintanya untuk memanjat Tebing Fanzheng, tapi setiap akhir minggu dia selalu sibuk dengan penyelamatan di gunung atau latihan,” ujar Lingling.

Lukisan berukuran tinggi sekira 7 meter itu pertama kali mendapat perhatian dari seorang pendaki yang menyebarkan fotonya melalui media sosial. Dalam waktu singkat, mural buatan Lingling menjadi viral dan memicu perdebatan di dunia maya. Sebahagian warganet merasa perbuatan Lingling dapat dianggap sebagai vandalisme dan seharusnya dijatuhi hukuman.

Sayangnya petugas taman nasional menyatakan lukisan tersebut harus dihapus kerana merosak keadaan asli dari Tebing Fanzheng, lokasi mural itu dibuat. Lingling pun pasrah akan keputusan ini dan mengatakan akan mematuhinya.
“Bagi saya lukisan itu adalah sebuah kenang-kenangan tentang dia dan jika pihak berwenang setempat meminta saya untuk membersihkannya, saya akan lakukan dengan cepat,” pungkas Lingling. Masih belum jelas bagaimana akhir kisah cinta sang pendaki ini, tentu diharapkan perasaannya tidak hanya sepihak saja.

No comments:

Post a Comment