BISHKEK — Ulah
seorang lelaki di
Bishkek, Kirgistan, yang hendak menggagalkan
niat isterinya terbang ke Moskow, malah menghentikan seluruh aktiviti
penerbangan di itu.
Anggota keselamatan Kirgistan di Kota Bishkek, Selasa (1/11/2016),
menyebutkan, operasional
utama di Kirgistan terhenti akibat
perbuatan Ilya Eremeev.
Disebutkan, lelaki berusia 30 tahun itu melakukan panggilan telepon, Isnin kelmarin, dan menyebutkan ada bom yang diletakkan di dalam pesawat.
Dia menyebutkan, bom itu dipasang untuk mencegah isterinya yang hendak pergi ke Rusia untuk urusan perniagaan.
Demikian disebutkan otoriti keselamatan setempat, seperti dikutip AFP.
Petugas keselamatan pun langsung melakukan langkah evakuasi di
bekas wilayah Soviet Union tersebut.
Penerbangan baru kembali normal setelah peringatan tanda bahaya ditarik balik.
Sayangnya, pihak keamanan nasional Kirgistan tak memberikan keterangan lebih detail terkait insiden ini.
Mereka hanya menyebutkan bahwa Ilya sedang dalam keadaan mabuk ketika ditahan akibat perbuatannya itu.
Kini, Ilya ditahan dan diperiksa oleh otoriti keselamatan setempat.
Aparat hendak menggali kemungkinan keterkaitan ulah Ilya dengan kelompok
teroris tertentu.
Ulah semacam ini, berdasarkan undang-undang yang berlaku di Kirgistan, diancam dengan hukuman hingga tiga tahun penjara.
Ancaman bom ini semakin mendapat perhatian kerana muncul di tengah
persiapan Kota Bishkek sebagai tuan rumah pertemuan The Shanghai
Cooperation Organization, Rabu besok.
Dalam pertemuan itu bakal hadir Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri China Li Keqiang.
Kirgistan adalah negara miskin dengan populasi enam juta jiwa, yang majoriti penduduknya memeluk agama Islam.
Negara ini pun pernah mengalami masalah keselamatan nasional sejak kemerdekaannya dari Soviet Union pada 25 tahun silam.
Pernah terjadi revolusi berdarah dan kekerasan antar-etnik yang menelan ratusan korban jiwa pada tahun 2010 silam.
Sumber:KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment