Tuesday, January 31, 2017

Banglades Akan Pindahkan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

 30 Januari 2017
 
Getty Images/BBC- Ramai warga Rohingya yang mengungsi ke negara tetangga, Banglades, untuk menyelamatkan diri.

DHAKA  - Pemerintah Banglades dilaporkan segera mewujudkan sebuah rencana kontroversial terkait puluhan ribu pengungsi Rohingya yang menempati wilayahnya.

Pemerintah Banglades merancang memindahkan warga Rohingya yang datang dari Myanmar itu ke sebuah pulau terpencil.

Pemerintah sudah membentuk sebuah komite yang terdiri dari pemerintah daerah-daerah pesisir untuk memindahkan pengungsi Rohingya ke pulau Thengar Char di Teluk Bengala.

"Komite ini akan membantu memindahkan para pengungsi baik yang sudah terdaftar atau belum ke Thengar Char dekat pulau Hatiya di Daerah Noakhali," demikian perintah kabinet minggu lalu seperti dimuat laman resmi pemerintah.

Pulau Hatiya terletak di muara Sungai Meghna dan berjarak sembilan jam perjalanan dari kem-kem pengungsi yang ditempati warga Rohingya saat ini.

Sebanyak 232,000 etnik Rohingya sudah tinggal di kem-kem pengungsi di Bangladesh, sebeluam 65,000 orang lainnya menyusul setelah kekerasan muncul di negara  Rakhine, Myanmar pada Oktober tahun lalu.

Sebahagian besar pengungsi Rohingya hidup berdesakan di sejumlah kem di Daerah Cox's Bazar kawasan wisata Banglades yang tak jauh dari perbatasan dengan Myanmar.

Pemerintah Banglades juga meminta para petugasnya di perbatasan agar mengidentifikasi warga Myanmar yang memasuki negeri itu secara ilegal.

"Harus dipastikan bahwa mereka (pengungsi) tidak menyebar dan berbaur dengan  penduduk tempatan," demikian perintah yang dikeluarkan pada 26 Januari itu.

"Para pengungsi akan ditangkap atau dikembalikan ke kem jika mereka mencuba pergi melintasi batas yang ditetapkan," tambah perintah itu.

Sejak 2015, pemerintah Banglades sudah merancang memindahkan pengungsi Rohingya ke beberapa pulau meski kondisinya belum layak untuk ditinggali.

Idea pemerintah Rohingya ini mendapat tentangan keras dari para pemimpin Rohingya dan sebuah badan PBB yang menyebut relokasi itu akan sangat rumit dan kontroversial.
 Sumber:KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment