Friday, January 6, 2017

Dia Cacat, cuma hidup 14 jam untuk sumbangkan organnya

6/1/17

Annie dalam dekapan orangtuanya. (Foto: Facebook)
Annie dalam dakapan orangtuanya. (Foto: Facebook)

OKLAHOMA – Abbey Ahern (34) sudah tahu yang bayi perempuannya akan lahir dengan kepala yang tak menutup sempurna atau anensefali. Doktor sudah   mengatakan demikian sejak usia kandungannya 19 minggu. 

Jika dilahirkan ke dunia pun, anak itu hanya akan bertahan hidup dalam hitungan jam. Kelainan bawaan lahir ini boleh terjadi satu banding 1,000 kehamilan. Kebanyakan ibu berakhir dengan menggugurkan kandungannya.

Namun tidak demikian dengan Abbey dan suaminya, Robert (34). Walaupun sudah tahu hanya boleh menghabiskan waktu sangat singkat dengan puterinya, Abbey memilih untuk tetap melahirkannya dan memberi anak itu kesempatan mengecap kehidupan di dunia yang sama dengan keluarganya. 

“Melahirkan seorang bayi yang menderita sakit parah sejauh ini adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan. Bagi kami, bahkan saat hati kami sangat hancur, kami mampu melihat sisi indahnya,” ujar Ahern, seperti dikutip dari The Sun, Khamis (5/1/2017).
Ketika hari yang dinanti tiba, bayi itu lahir dan diberi nama Annie, yang berarti anugerah. Bersama dua putrinya yang lain, Abbey dan suaminya menghabiskan waktu selama 14 jam 58 minit sebelum si bungsu terlelap untuk selama-lamanya.
Meskipun terlihat kuat, Abbey mengaku hatinya remuk redam. Namun dukungan yang luar biasa besar dari suaminya membuat dia mampu melewati masa-masa sukar ini. 

Abbey tahu banyak keluarga meragukan keputusannya untuk melahirkan Annie, walau tak seorang pun menghentikan mereka. Kendati demikian, tekad pasangan ini telah bulat. 

“Kami tahu, pasti dia ada untuk sebuah tujuan. Meskipun dia tidak dimaksudkan untuk hidup di dunia ini,” terangnya.
Sejak bayinya divonis terlahir cacat oleh doktor, Robert yang bekerja sebagai pilot sering bolak-balik ke rumah sakit untuk berkonsultasi. Dari pertemuan-pertemuan itu, kedua belah pihak menyusun rencana untuk menyumbangkan organ Annie kepada lembaga penyedia jasa transplantasi LifeShare

No comments:

Post a Comment