Wednesday, January 25, 2017

KISAH: 40 Tahun Mereka Tak Kenal Peradaban di Hutan Salji Siberia

25/1/17

Karp Lykov dan putrinya Agafia (Foto: Smithsonian.com)
Karp Lykov dan putrinya Agafia (Foto: Smithsonian.com)

TAIGA Siberia atau hutan salji Siberia adalah salah satu daerah terdingin dan paling sukar untuk dihuni di muka bumi ini. Musim panas yang singkat, medan yang tak ramah, binatang buas berbahaya, dan berbagai hal lainnya membuat daerah ini terisolasi, sukar dijelajahi, terlebih untuk ditinggali.

Kerana itulah para ahli geologi yang tiba di sana pada 1978 terkejut ketika menemui keluarga Lykov. Ternyata, mereka telah hidup di sana selama lebih dari 40 tahun.

Dikisahkan, saat itu helikopter yang membawa tim ahli geologi mencari lokasi mendarat yang aman di sebuah daerah yang terletak ratusan batu dari perbatasan Mongolia. Setelah cukup lama mengalami kesulitan, pilot melihat sesuatu yang tidak seharusnya ada di pedalaman Taiga Siberia; sebuah bukti kehidupan manusia.

Meski khuatir akan kemungkinan yang muncul dari pertemuannya dengan orang asing, mereka memutuskan untuk menyelidiki. Dipimpin Galina Pismenskaya, mereka memilih hari yang cerah untuk mengunjungi para manusia penghuni Taiga tersebut.

Di sana, Galina dan timnya bertemu dengan Karp Lykov dan dua putrinya, Agafia dan Natalia yang tinggal di dalam sebuah gubuk dari pohon birch. Saat bertemu, hanya Karp yang dapat berkomunikasi dengan Galina dan timnya, sedangkan kedua putrinya berbicara dalam bahasa yang tidak jelas akibat terlalu lama hidup terasing.

No comments:

Post a Comment