Thursday, January 26, 2017

Rusuhan Di Penjara Picu Kebimbangan Kanibalisme

25/1/17

Narapidana di Brasil diduga membakar dan memakan musuh mereka dalam kerusuhan penjara.
Banduan  di Brasil dipercayai membakar dan memakan musuh mereka dalam  rusuhan penjara.
BRAZIL - Brazil mengawali 2017 dengan krisis kekerasan. Tercatat tiga aksi  rusuhan besar-besaran terjadi di tiga penjara berbeda sepanjang Januari. Kerusuhan tersebut menyebabkan puluhan tahanan harus kehilangan nyawa mereka.

Pada 1 Januari telah terjadi kerusuhan di penjara Kota Manaus, Provinsi Amazonas, Brazil, yang menyebabkan 50 orang maut. Kerusuhan di penjara Manaus ini merupakan salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Kemudian pada 7 Januari terjadi kerusuhan di penjara milik negara bagian Roraima di Monte Cristo. Insiden ini menewaskan 33 orang. Masih di hari yang sama, kerusuhan kembali pecah ketika para tahanan anggota geng dadah terkuat di negara itu membantai 31 tahanan di Penjara Monte Cristo, Provinsi Roraima.
Sebagaimana disitat dari Metro, Rabu (25/1/2017) para tahanan di penjara Gloated, Alcacuz terlibat kerusuhan pada 15 Januari dan menewaskan 26 orang.

Parahnya lagi, para tahanan diketahui mengadakan pesta barbekyu daging manusia. Mereka memutilasi para musuh yang tewas. Daging saingannya tersebut kemudian ditusuk layaknya sate dan dibakar.
Aksi mengerikan tersebut terekam dalam sebuah video dan menjadi viral. Hal tersebut memicu tuduhan adanya praktik kanibalisme.

Para tahanan diketahui meninggal mengenaskan dengan anggota badan yang terpisah-pisah. Dari ke-26 jenazah tersebut, hanya 22 yang berhasil diidentifikasi setelah ahli forensik berhasil mencocokan potongan tubuh korban. Beberapa jenazah narapidana dikembalikan ke keluarga masing-masing dalam kondisi kepala terpenggal.

Menanggapi hal tersebut, otoriti setempat membantah adanya tuduhan kanibalisme kerana tidak terdapat bukti konkrit. Mereka beralasan, video yang beredar hanya memperlihatkan aksi pembakaran daging manusia tanpa aksi lebih lanjut.

Pelaku pembakaran dalam video diketahui merupakan salah satu anggota geng pengedar dadah  bernama Family yang berbasis di Rio de Janeiro. Sementara korban yang dibakar merupakan anggota geng PCC yang berbasis di Sao Paulo.

Semua kerusuhan yang terjadi diwarnai dengan pembantaian brutal. Para banduan  tak ragu untuk memutilasi tubuh lawannya. Kerusuhan biasanya dipicu persaingan antara geng yang terus berlanjut meski anggotanya telah mendekam di balik jeriji besi.

Polis  Militer Brasil ditugaskan menjaga Penjara Alcacuz guna memulihkan keamanan dan ketertiban penjara tersebut. Sistem penjara di Brasil sering mendapat kritik dari lembaga pengawas internasional kerana dinilai terlalu penuh dan tidak memadai.

No comments:

Post a Comment