13/2/17
NAIROBI -
Hakim di Mahkamah Nairobi, menjatuhkan hukuman satu bulan penjara
kepada tujuh doktor pengurus syarikat pekerja kedoktoran di Kenya.
Seperti diberitakan AP, Isnin (13/2/2017), hukuman itu
dijatuhkan menyusul belum berakhirnya aksi mogok dari ribuan doktor di
rumah-rumah sakit pemerintah sejak dua bulan terakhir.
Aksi mogok tersebut telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia, akibat tak boleh mendapat penanganan perubatan yang memadai.
Hakim Hellen Wasilwa menegaskan, dia tak boleh lagi menunda keputusan
itu seperti yang dia lakukan sebelumnya, saat meminta para doktor untuk
menyerukan penghentian aksi.
AFP memberitakan, tiga di antara tujuh pegawai syarikat
pekerja yang dipenjara adalah, Sekjen Kenya Medical Practitioners and
Dentists Union's (KPMDU) doktor Ouma Oluga, serta dua chairman KPMDU, doktor Samuel Oroko, dan doktor Allan Ochanji.
Tercatat, setidaknya 5,000 doktor terlibat dalam aksi mogok di negeri itu.
Mereka menuntut pembayaran gaji yang lebih baik, dan mengugat buruknya kebijakan negara untuk kesihatan warga di negara itu.
"Mahkamah ini menolak untuk meninjau ulang keputusannya untuk
menjatuhkan hukuman satu bulan penjara. Anda boleh mulai menjalani masa
hukuman sekarang," kata hakim perempuan itu.
"Semua ini adalah perintah mahkamah," tegas dia lagi.
Terkait aksi mogok tersebut, para doktor menginginkan agar pemerintah
menerapkan kebijakan peningkatan gaji seperti yang telah disepakati
pada tahun 2013.
Dalam kesepakatan itu disebutkan bahwa upah para doktor akan dinaikkan sebesar 180 peratus.
Saat ini, para doktor menerima gaji pokok sebesar 400-850 dollar AS sebulan
Pemogokan ini telah menyebabkan kelumpuhan nyaris
total di sektor kesihatan di Kenya. Banyak orang diyakini meninggal kerana
kurangnya layanan perubatan ketika darurat.
Di awal bulan Disember, Presiden Uhuru Kenyatta telah mengatakan, setidaknya 20 orang meninggal sebagai dampak dari aksi mogok ini.
Kenyatta telah dua kali menyerukan agar para doktor mau kembali bekerja.
Dalam kesempatan pertama, dia mencuba menyentuh sisi kemanusiaan para
doktor, dengan menguraikan dampak dari aksi mogok tersebut.
Lalu, dalam kesempatan berikutnya, dia menawarkan kenaikan gaji
sebahagian dari apa yang telah tertuang dalam kesepahaman tahun 2013.
Syarikat pekerja doktor di Kenya, yang terdiri doktor, doktor gigi, dan apoteker, tetap menolak kedua tawaran itu.
Mereka mendesak, pemerintah untuk membayar kenaikan gaji secara penuh sesuai kesepakatan tiga tahun lalu.
Di tahun 2012, para doktor di Kenya juga melakukan aksi mogok terkait buruknya layanan kesihatan di negeri itu.
Ruang gawat darurat di Rrumah sakit umum di Kenya kerap tak dilengkapi dengan sarung tangan getah dan ubat-ubatan yang memadai.
Belum lagi, lampu yang kerap padam memaksa para doktor menggunakan lampu telepon ketika sedang melakukan pembedahan.
Sumber:KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment