Sunday, April 16, 2017

Gunung Sampah Setinggi 90 Meter Runtuh 10 Terbunuh

15/4/17
Para staf medis di rumah sakit nasional Kolombo, Srilanka tengah membantu seorang korban runtuhnya gunung sampah setinggi 91 meter ke permukiman penduduk.(LAKRUWAN WANNIARACHCHI / AFP )
KOLOMBO - Sebuah gunung sampah setinggi 92 meter di sebuah tempat pembuangan akhir runtuh menimpa permukiman penduduk dan menyebabkan 10 orang terbunuh.

Jurucakap rumah sakit nasional Kolombo, Pushpa Soysa, Sabtu (15/4/2017), mengatakan empat di antara korban maut adalah kanak-kanak.
Mereka terdiri atas dua orang kanak-kanak  lelaki  dan dua anak perempuan dipastikan terbunuh dalam insiden pada Jumaat (14/4/2017) malam itu.

"Keempat anak-anak itu berusia antara 11 sampai 15 tahun," ujar Pushpa.
Pushpa menambahkan, sebanyak 21 orang dibawa ke rumah sakit dari Kolonnawa lokasi gunung sampah itu berada runtuh dan menimpa permukiman.
"Kami masih terus siaga, pasukan penyelamat masih mencari korban dari bawah reruntuhan kediaman mereka," tambah Pushpa.

Pemerintah Srilanka mengerahkan tentera untuk ikut membantu dalam proses pencarian korban. Dua mesin berat juga digunakan untuk membersihkan jalan di area paling terdampak.

Sementara itu,  polis mengatakan sebahagian warga sudah meninggalkan kediaman mereka sebelum bencana terjadi.
Sebab hujan deras selama beberapa hari terakhir sudah mengakibatkan longsoran sampah dan merosak pondasi sebahagian besar rumah penduduk.
"Kami memperkirakan setidaknya 40 rumah hancur tertimpa sampah. Korban boleh saja lebih banyak jika mereka tak meninggalkan rumah sehari sebelum bencana terjadi," kata serang pejabat dinas manajemen bencana.

Sebanyak 800 ton sampah ditumpuk setiap hari di lokasi pembuangan Kolonnawa, sehingga menimbulkan protes warga sekitarnya.
Parlimen Srilanka belum lama ini memperingatkan 23 ton sampah yang membusuk di Kolonnawa sangat membahayakan kesihatan warga.

Saat ini pemerintah Srilanka sedang berusaha membangun pembangkit elektrik yang boleh memanfaatkan sampah sebagai bahan bakarnya.
 Sumber: KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment