Wednesday, April 12, 2017

[Video] penumpang ini diseret keluar kabin kerana pesawat penuh

11/4/17

 
 United Airlines. ©2017 Merdeka.com
 Maskapai Amerika Syarikat United Airlines memicu kemarahan publik lantaran memberi  layanan sangat buruk kepada penggunanya. Pasalnya, salah seorang  penumpang dipaksa turun dan diseret dari kabin dengan alasan kelebihan penumpang.

Perlakuan buruk tersebut dirakam dan diunggah ke berbagai akaun media sosial oleh penumpang lain. Dalam video tersebut, tampak seorang lelaki yang sepertinya keturunan Asia diseret menyusuri lorong kabin dengan tubuh lemas dan mulut berdarah.

Tak hanya itu, penampilan lelaki tersebut juga sama menyedihkan . Kacamata yang dikenakannya miring dan pakaiannya pun terbuka hingga ke bahagian perut. Melihat perlakuan tersebut, salah satu penumpang perempuan marah.
"Kalian kejam sekali, ya Tuhan. Apa yang kalian lakukan kepada lelaki itu," hardik penumpang tersebut, seperti dilansir dari laman Reuters, Selasa (11/4).
Pesawat tersebut dijadualkan terbang dari Lapangan Terbang Internasional O'Hari Chicago ke Louisville, Kentucky.

Namun, meski terbukti pegawainya telah melakukan hal tak pantas, Pemimpin Eksekutif United Airlines, Oscar Minoz, tidak meminta maaf. Dalam surat edaran tertulis bahwa penumpang malang itu telah menentang petugas keselamatan.

"Kami mencari sukarelawan yang mau turun dari pesawat dan menawarkan gantirugi senilai USD 1.000. Tetapi tidak ada yang bersedia. Petugas kami kemudian mendekati salah satu penumpang dan meminta maaf kerana dia tidak boleh ikut terbang tetapi dia menolak mematuhi instruksi tersebut dan meninggikan suaranya," tulis Minoz dalam surat edaran tersebut.

Sementara itu, Departemen Penerbangan Chicago mengeluarkan pernyataan bahwa petugas keselamatan tersebut dinilai tidak mengikuti protokol dan telah digantung tugas untuk disiasat oleh pihaknya.

Menanggapi insiden ini, Departemen Perhubungan AS mengatakan akan mengkaji apakah United Airlines menyalahi aturan "overbook" dan penanganan kepada penumpang jika menolak menjadi surelawan sebagaimana yang sudah diterapkan oleh maskapai.

"Maskapai memang diperbolehkan mengajukan permintaan kepada surelawan untuk turun apabila pesawat penuh. Namun kewajiban perusahaan penerbangan adalah menentukan prioriti dan berlaku adil kepada setiap penumpang," demikian pernyataan Departemen Perhubungan AS.

VIDEO

Sumber:Merdeka.com 

No comments:

Post a Comment