Ilustrasi
Mahkamah Australia membebaskan seorang
wanita dari hukuman meski telah menikam delapan anak hingga mati. Hal
itu dilakukan kerana beberapa psikiater bersaksi bahwa keadaan mental
wanita bernama Raina Thaiday sedang memburuk ketika pembunuhan itu
terjadi.
Keputusan hakim atas kes yang terjadi di Cairns pada Disember 2014 itu sudah dikeluarkan sejak bulan lalu, namun baru dipublikasikan sekarang ini. Hasil keputusan itu menunjukkan Thaiday dibebaskan dari segala tuntutan hukum atas tindakan kriminal yang dilakukannya.
Kini wanita tersebut masih ditahan di pusat keamanan tinggi di Brisbane, Australia, untuk menjalani rawatan. Tidak diketahui bila perempuan ini akan kembali dipulangkan.
Keputusan hakim atas kes yang terjadi di Cairns pada Disember 2014 itu sudah dikeluarkan sejak bulan lalu, namun baru dipublikasikan sekarang ini. Hasil keputusan itu menunjukkan Thaiday dibebaskan dari segala tuntutan hukum atas tindakan kriminal yang dilakukannya.
Kini wanita tersebut masih ditahan di pusat keamanan tinggi di Brisbane, Australia, untuk menjalani rawatan. Tidak diketahui bila perempuan ini akan kembali dipulangkan.
Sebelumnya,
Thaiday didakwa atas tuduhan pembunuhan terhadap empat anak laki-laki
dan tiga anak perempuannya serta satu keponakan perempuan yang berusia
antara dua sampai 14 tahun. Tanpa belas kasihan, Thaiday menusuk
kedelapan anak tersebut hingga mati di lokasi.
Saat kejadian, Thaiday dipercayai sedang mengalami satu episode di mana kondisi psikologisnya sedang terganggu. Bahkan Thaiday sempat mengaku bahwa dia adalah "orang terpilih" yang terobsesi untuk melindungi diri dan keluarganya dari setan dengan melakukan "pembersihan".
"Dia mengaku mendengar suara seekor burung yang mengatakan pesan bahwa dia harus membunuh anak-anak untuk menyelamatkan mereka," kata psikiater forensik Dr Jane Phillips di mahkamah, seperti dilansir dari laman BBC, Khamis (4/5).
"Kes ini cukup unik dan menghebohkan, saya sendiri belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Ini disebut dengan skizofrenia, sebuah kondisi di mana fikiran tidak sedang dalam keadaan sedar saat melakukan sesuatu. Namun ini adalah gejala skizofrenia paling buruk yang saya lihat," tambahnya.
Atas dasar itulah, Mahkamah Kesihatan Mental Queensland memutuskan bahwa Thaiday tidak seharusnya diadili kerana dia menderita penyakit jiwa sehingga kehilangan kapasitinya saat melakukan pembunuhan itu
Sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment