Rabu, 17 Mei 2017
Pameran pengantin di Arab Saudi. ©AFP PHOTO/Amer HILABI
Berita buruk bagi seluruh pekerja asing
yang bekerja di Arab Saudi, Sebab,
negara itu menyatakan para pekerja asing hanya mempunyai tempoh tiga
tahun saja lagi buat mencari nafkah di sana.
Pemerintah Saudi bakal menghentikan seluruh pekerja asing sehingga 2020 sebagai sebahagian dari kebijakan buat menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga tempatan.
Seperti dilansir dari laman asianetnews, Rabu (17/5), tindakan itu diambil dengan alasan sebagai program perubahan nasional 2020. Setelah itu, posisi ditinggalkan para pekerja asing akan digantikan oleh warga Saudi.
Kemudian, Saudi juga menyatakan setelah itu, hanya warga negara mereka yang boleh mengisi posisi dan jabatan di pemerintahan. Namun, belum jelas apakah larangan itu juga termasuk pekerja asing di perusahaan minyak Saudi, Aramco, dan sektor publik dan domestik, seperti sekolah, rumah sakit, dan pembantu rumah .
Deputi Kementerian Pelayanan Masyarakat Saudi, Abdullah al-Malfi, menyatakan sampai saat ini kebijakan itu hanya diterapkan di tataran pemerintahan.
"Nasionalisasi pegawai pemerintahan sepenuhnya merupakan hal penting dalam program perubahan 2020, dan juga visi kerajaan 2030," kata Abdullah.
Jika hal ini terjadi, maka 70 ribu pekerja asing di Saudi akan diminta angkat kaki dalam jangka masa tiga tahun. Pemerintah Saudi beralasan hal itu dilakukan buat memangkas harga minyak. Hal itu diyakini juga bakal menekan arus kewangan ke luar Saudi, sekaligus membuka lowongan pekerjaan bagi 700 ribu warga tempatan
Pemerintah Saudi bakal menghentikan seluruh pekerja asing sehingga 2020 sebagai sebahagian dari kebijakan buat menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga tempatan.
Seperti dilansir dari laman asianetnews, Rabu (17/5), tindakan itu diambil dengan alasan sebagai program perubahan nasional 2020. Setelah itu, posisi ditinggalkan para pekerja asing akan digantikan oleh warga Saudi.
Kemudian, Saudi juga menyatakan setelah itu, hanya warga negara mereka yang boleh mengisi posisi dan jabatan di pemerintahan. Namun, belum jelas apakah larangan itu juga termasuk pekerja asing di perusahaan minyak Saudi, Aramco, dan sektor publik dan domestik, seperti sekolah, rumah sakit, dan pembantu rumah .
Deputi Kementerian Pelayanan Masyarakat Saudi, Abdullah al-Malfi, menyatakan sampai saat ini kebijakan itu hanya diterapkan di tataran pemerintahan.
"Nasionalisasi pegawai pemerintahan sepenuhnya merupakan hal penting dalam program perubahan 2020, dan juga visi kerajaan 2030," kata Abdullah.
Jika hal ini terjadi, maka 70 ribu pekerja asing di Saudi akan diminta angkat kaki dalam jangka masa tiga tahun. Pemerintah Saudi beralasan hal itu dilakukan buat memangkas harga minyak. Hal itu diyakini juga bakal menekan arus kewangan ke luar Saudi, sekaligus membuka lowongan pekerjaan bagi 700 ribu warga tempatan
Sumber: Merdeka.com
No comments:
Post a Comment