Friday, May 12, 2017

Wanita Transgender Pertama yang Jadi Ketua Polis...

  12/05/2017
Analia Pasantino tersenyum ketika wawancara khusus dengan The Associated Press di Buenos Aires, Argentina, Khamis (11/5/2017). (AP Photo )
 
BUENOS AIRES   - Analia Pasantino bertugas di Jabatan Polis Federal Argentina sebagai seorang lelaki selama 20 tahun.
Setelah itu, dia memutuskan mengubah identiti seksualnya menjadi wanita transgender. Akibatnya, Analia pun dipaksa mengundurkan diri dari institusi Polis Argentina. 

Namun, segala pengalaman getir itu telah berlalu. Dia kini boleh kembali tersenyum kerana  boleh mengenakan seragam polis  lagi, bahkan dengan jawatan "ketua".
Hampir satu dekade berlalu ketika muncul laporan psikiatrik tentang diri Analia.
Di dalam laporan itu disebutkan, Analia mengidap penyakit yang "tidak dapat didamaikan". Akibatnya, dia dinyatakan tak layak untuk menjalankan tugas sebagai polis . 

Namun, pada minggu ini, seperti diberitakan Associated Press, Jumaat (12/5/2017), Analia kembali ke balai polis , dan diangkat sebagai Wakil Komisaris Polis  di Departemen Komunikasi Yudisial.
"Ini adalah tonggak sejarah," kata Analia (49) dalam wawancara khusus di Buenos Aires.

"Saya adalah ketua polis  transgender pertama di Amerika Latin. Ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan penting untuk menunjukkan Amerika Latin dan dunia bahwa kita adalah institusi terbuka."

Argentina telah menjadi pemimpin dunia dalam hal hak transgender. Tahun 2012, negera itu memberikan kebebasan kepada satiap orang untuk mengubah identiti gender dan fizikal mereka, jika mereka mau. 
Hal tersebut dapat dilakukan dengan melewati prosedur peradilan, psikiatri, dan perubatan.

Bahkan, Pemerintah Argentina juga melegalkan pernikahan gay di tahun 2010.
"Dunia telah berubah," kata Analia.
"Anda boleh menjalani kehidupan identiti gender dan tidak lagi perlu menjalani kehidupan ganda."
Analia mengaku berjuang dengan dualiti ini jauh sebelum berlakunya hukum identiti gender.

Dia bergabung dengan polis sebagai seorang lelaki pada tahun 1988, dan menjadi perwira, dan menjabat sebagai jurucakap polis  yang dihormati.
Selanjutnya, dia pernah menjadi pemimpin tim anti-narkotik .
Namun di rumah, dia hidup sebagai wanita.
Sepanjang masa transisi ini, dia selalu mendapat dukungan penuh kasih dari isterinya, Silvia Mauro.

Ketika Analia mulai berpakaian skirt dan sepatu tumit tinggi, pasangan itu keluar pada malam hari melalui pintu garasi agar tidak terlihat oleh tetangga.
Mereka berkeliling Buenos Aires, meski awalnya Analia tidak memiliki keberanian untuk keluar dari kereta.

"Saat yang menentukan datang ketika isteri saya akhirnya mengatakan kepada saya: 'entah kamu melangkah keluar atau kamu tidak akan pernah meninggalkan rumah seperti ini lagi. Saya telah bertahan dengan kamu selama tiga jam bersiap-siap, dan mengenakan make-up'."

Analia dan Mauro adalah pasangan kekasih sejak mereka menjadi pelajar di sekolah menengah, dan telah menjadi pasangan selama 31 tahun.
Bersama-sama, mereka bertempur melawan birokrasi yang pada awalnya menghalangi mereka mengubah nama laki-laki Analia pada surat nikah, dan mendapatkan gelar hukum mereka.

Analia, yang memiliki rambut pirang panjang bahu, tetap memakai cincin pertunangan yang sama dengan yang dulu dia kenakan sebagai lelaki sejak dulu.
"Dia telah mendukung saya dengan segalanya," kata analia tentang Mauro, yang juga seorang peguam.
"Dia telah menjadi pilar dukungan saya," cetus Analia.
Sumber:KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment