29/7/17
Romeo Tadaro (Foto: YouTube)
BULACAN - Kes jenayaj seksual
menimpa seorang gadis buta yang masih berusia 11 tahun di wilayah
Bulacan, Filipina. Ironisnya, peristiwa kejam itu dilakukan di rumah
korban ketika orangtua dan kakaknya tak berada di rumah.
Sebagaimana dilansir dari laman viral4real, Sabtu (29/7/2017), peristiwa memilukan terjadi ketika pelaku bernama Romeo Tadero (57) sedang asyik minum-minum dengan datuk korban. Kerana memang sudah dirancangkan, pelaku terus mengumpan datuk korban dengan minuman alkohol hingga akhirnya tak sedarkan diri.
Nah, pada ketika datuk korban tak tertidur pulas, Romeo bergegas menghampiri korban dan langsung melancarkan aksi jahatnya. Merasa ada yang tidak beres dengan perilaku kolega datuknya itu korban lantas memberontak.
Akan tetapi apa daya, ia hanya boleh pasrah tanpa dapat melawan lantaran lelaki berkepala botak itu mengancam akan membunuhnya jika menolak melayani hasrat berahinya yang sudah sampai ke ubun-ubun.
Peristiwa itu terungkap ketika kakaknya pulang ke rumah. Tanpa fikir panjang mangsa langsung menceritakan peristiwa pilu yang dialaminya tersebut.
Polis yang mendapat laporan dengan cepat meresponsnya. Kendati memiliki kebutaan, gadis belia itu masih sangat jelas mengenali suara lelaki yang sudah menggagahinya. Tak ayal, mudah bagi polis untuk meringkusnya.
Di hadapan penyiasat polis , pelaku mengakui semua perbuatannya. Ia berdalih mencintai gadis cilik tersebut. Apapun alasannya, lelaki itu harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dan tidak dapat lolos dari jeratan hukum yang sudah menantinya.
"Saya katakan padanya (korban) yang saya mencintainya. Saya pun mengakui apa yang telah saya lakukan," ujar Romeo singkat.
Sebagaimana dilansir dari laman viral4real, Sabtu (29/7/2017), peristiwa memilukan terjadi ketika pelaku bernama Romeo Tadero (57) sedang asyik minum-minum dengan datuk korban. Kerana memang sudah dirancangkan, pelaku terus mengumpan datuk korban dengan minuman alkohol hingga akhirnya tak sedarkan diri.
Nah, pada ketika datuk korban tak tertidur pulas, Romeo bergegas menghampiri korban dan langsung melancarkan aksi jahatnya. Merasa ada yang tidak beres dengan perilaku kolega datuknya itu korban lantas memberontak.
Akan tetapi apa daya, ia hanya boleh pasrah tanpa dapat melawan lantaran lelaki berkepala botak itu mengancam akan membunuhnya jika menolak melayani hasrat berahinya yang sudah sampai ke ubun-ubun.
Peristiwa itu terungkap ketika kakaknya pulang ke rumah. Tanpa fikir panjang mangsa langsung menceritakan peristiwa pilu yang dialaminya tersebut.
Polis yang mendapat laporan dengan cepat meresponsnya. Kendati memiliki kebutaan, gadis belia itu masih sangat jelas mengenali suara lelaki yang sudah menggagahinya. Tak ayal, mudah bagi polis untuk meringkusnya.
Di hadapan penyiasat polis , pelaku mengakui semua perbuatannya. Ia berdalih mencintai gadis cilik tersebut. Apapun alasannya, lelaki itu harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dan tidak dapat lolos dari jeratan hukum yang sudah menantinya.
"Saya katakan padanya (korban) yang saya mencintainya. Saya pun mengakui apa yang telah saya lakukan," ujar Romeo singkat.
No comments:
Post a Comment