21 January 2018
Tubuh manusia adalah 'mesin' paling mengagumkan di dunia.
Kerana segala sesuatu yang kadang aneh terjadi di tubuh manusia.
Dilansir reporter Grid.ID dari Caters News 21/1/18 , seorang wanita bernama Roma Gulati, (22) di Hyderabad, India ialah gadis sihat pada awalnya.
Tubuhnya tinggi tegap dan jago dalam olahraga.
Namun segalanya berubah ketika Roma berumur 12 tahun.
Ketika itu ia mengeluhkan sakit punggung kepada ibunya, Gauri Gulati (46).
Gauri lantas membawa puterinya berjumpa doktor setempat yang mendiagnosisnya dengan saraf lemah dan hanya menjalani rawat jalan.
Namun, kondisi Roma mulai memburuk selama bertahun-tahun meski makan ubat-ubatan.
Tubuhnya mulai membungkuk dan anehnya semakin mengecil.
"Apa yang telah terjadi pada anak kita?
Dia adalah gadis tertinggi di antara teman-temannya tapi lihat, sekarang dia hanyalah seikat daging dan darah," kata Gauri.
Dr. Naresh, Ahli Akupunktur dan Elektro Homeopati, mengatakan, "kesnya satu dalam sejuta."
Penyakit yang diderita Roma bernama Rickets.
"Imunitinya sangat lemah dan dia memiliki kekurangan penyerapan kalsium."
"Kerana ini tubuhnya telah menyusut dan organ dalam tubuhnya terpengaruh," jelas Dr. Naresh.
Ibunya pun tampak sangat sedih dengan apa yang terjadi dengan puterinya itu.
"Pesakit harus menjalani berbagai prosedur rawatan dari berbagai spesialis seperti terapi sel induk, fisioterapi,
akupunktur, terapi pesan dan ubat-ubatan gizi Ayurvedic."
"Namun, rawatannya mahal dan ibunya tidak mampu menunda rawatannya dan memperburuk kondisinya." tambah Dr. Naresh.
Meski menderita penyakit yang menyakitkan, Roma ibarat gadis muda yang penuh dengan semangat kehidupan.
Roma berkeinginan dan yakin suatu hari dia akan kembali sihat.
Gauri sekarang berharap dapat mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk membantu rawatan puterinya.
"Dia telah menderita kerosakan hati kerana penyusutannya."
"Sekarang aku takut terjadi sesuatu yang salah padanya."
"Jika kita tidak mendapat bantuan pada waktunya, kita mungkin akan kehilangan dia," tambah Gauri.
Grid.ID
No comments:
Post a Comment