TENESSEE - Majoriti jarak kelahiran antara ibu dan bayinya dalam rentang waktu hitungan tahun.
Namun ada hal unik dan langka dialami oleh ibu dan bayi dari Tennessee, jarak kelahiran keduanya hanya 18 bulan.
Wanita bernama Tina Gibson melahirkan bayi berusia 24 tahun, sedangkan usianya 26 tahun.
Dilansir dari viralthread, hal ini dapat terjadi kerana bayi tersebut berasal dari embrio yang dibekukan selama 24 tahun.
Embrio tersebut kemudian diletakkan pada rahim Tina, yang disebut adopsi embiro.
Suaminya Benjamin divonis doktor tidak dapat memberikan keturunan kerana kelainan genetik.
Sehingga mereka berdua memutuskan untuk melakukan adopsi embrio, yaitu dengan meletakkan telur yang sudah dibuahi ke rahim.
Ia mengungkapkan bahwa pilihan ini menjadi alternatif terbaik yang biasanya diambil oleh pasangan yang tidak dapat dikurniakan momongan.
Awalnya ketika akan melakukan bayi tabung, ia memilih embrio pertama dan gagal, embiro pertama tidak sesuai dengan kondisi sang ibu.
Kemudian mereka mencuba lagi, memilih embrio kedua dan ternyata sesuai.
Mereka awalnya tidak mengetahui jika ternyata embiro yang Tina kandung berusia 24 tahun.
Embrio tersebut dibekukan pada tanggal 14 Oktober 1992, yang berarti bahwa embrio tersebut telah dikandung oleh orang tua aslinya ketika Tina berusia satu setengah tahun.
Ini merupakan pembekuan embrio terlama di dunia dan berhasil dilahirkan.
Bayi tersebut telah lahir pada 25 November 2017 lalu dan diberi nama Emma Wren Gibson.
Tina dan suaminya merasa beruntung bayi tersebut lahir normal dan sihat meski telah dibekukan selama puluhan tahun.
Namun ada hal unik dan langka dialami oleh ibu dan bayi dari Tennessee, jarak kelahiran keduanya hanya 18 bulan.
Wanita bernama Tina Gibson melahirkan bayi berusia 24 tahun, sedangkan usianya 26 tahun.
Dilansir dari viralthread, hal ini dapat terjadi kerana bayi tersebut berasal dari embrio yang dibekukan selama 24 tahun.
Embrio tersebut kemudian diletakkan pada rahim Tina, yang disebut adopsi embiro.
Suaminya Benjamin divonis doktor tidak dapat memberikan keturunan kerana kelainan genetik.
Sehingga mereka berdua memutuskan untuk melakukan adopsi embrio, yaitu dengan meletakkan telur yang sudah dibuahi ke rahim.
Ia mengungkapkan bahwa pilihan ini menjadi alternatif terbaik yang biasanya diambil oleh pasangan yang tidak dapat dikurniakan momongan.
Awalnya ketika akan melakukan bayi tabung, ia memilih embrio pertama dan gagal, embiro pertama tidak sesuai dengan kondisi sang ibu.
Kemudian mereka mencuba lagi, memilih embrio kedua dan ternyata sesuai.
Mereka awalnya tidak mengetahui jika ternyata embiro yang Tina kandung berusia 24 tahun.
Embrio tersebut dibekukan pada tanggal 14 Oktober 1992, yang berarti bahwa embrio tersebut telah dikandung oleh orang tua aslinya ketika Tina berusia satu setengah tahun.
Ini merupakan pembekuan embrio terlama di dunia dan berhasil dilahirkan.
Bayi tersebut telah lahir pada 25 November 2017 lalu dan diberi nama Emma Wren Gibson.
Tina dan suaminya merasa beruntung bayi tersebut lahir normal dan sihat meski telah dibekukan selama puluhan tahun.
No comments:
Post a Comment