Thursday, April 26, 2018

Unik! Para Perajurit Ini Menggunakan Senjata yang Terbuat dari Tulang Paha Mendiang Ayah Mereka

  26 April 2018 
Bugbog.com/Dailymail
Masyarakat Papua Nugini dan belati dari tulang

Para prajurit di Papua Nugini menyimpan tulang paha ayah mereka yang sudah meninggal.


Bukan untuk disemayamkan, tapi digunakan sebagai ornamen hingga belati yang digunakan sebagai senjata untuk  melukai, membunuh dan menguliti musuh. 
Namun, mengapa mereka memilih menggunakan tulang manusia?
Padahal, ada belati yang terbuat dari logam?

Bahkan ada pula belati yang terbuat dari tulang burung seperti kasuari yang mudah ditangkap?

Pada Rabu (18/4/2018), kajian yang tak biasa menyimpulkan bahwa tulang paha manusia sebenarnya tidak dibuat untuk belati.
Namun lebih dijadikan sebagai simbol martabat.

Ini dapat disimpulkan dari fakta yang menunjukkan bahwa belati tulang manusia didesain dengan cara yang berbeda dari tulang burung.
Nathaniel Dominy dan pasukannya dari Dartmouth College membandingkan kekuatan tulang kering burung kasuari dengan paha manusia.
Keduanya sama-sama sesuai untuk dijadikan senjata.
Namun, belati dari tulang manusia dirancang untuk bertahan lebih lama.

"Belati dari tulang manusia lebih kuat kerana bentuknya sedikit berbeda – ia memiliki lengkungan yang lebih besar," kata Dominy.
Belati tulang paha manusia di banding tulang burung kasuari
Dailymail
Belati tulang paha manusia di banding tulang burung kasuari
"Kami yakin lengkungan itu dibuat dengan sengaja untuk meminimalkan peluang patahnya belati selama pertempuran. Dan mengapa mereka berusaha menghindari risiko patah adalah kerana belati dari tulang manusia tersebut mengandung nilai sosial yang tinggi," paparnya.

Belati dari tulang paha manusia termasuk langka sebab   tidak semua orang boleh membuatnya.

Belati itu harus berasal dari tulang paha seorang ayah atau anggota komuniti yang sangat dihormati.
Belati itu digunakan sampai abad ke-20 dalam pertarungan tangan antara prajurit.
Belati tersebut didesain untuk menusuk lawan di bahagian leher.
Tujuannya, baik untuk membunuh langsung atau menghabisi mereka yang sudah terluka kerana panah atau tombak.

Menurut satu sumber, belati tulang digunakan untuk menikam tahanan, dalam perkelahian untuk menyerang sendi pinggul, lutut, atau pergelangan kaki.
Masyarakat Papua Nugini
AFP/Gatty Image
Masyarakat Papua Nugini
 
Atau disimpan dan baru digunakan saat pesta kanibal.
Pisau belati ini memiliki desain dan ukiran yang rumit.
Terkadang, dikenakan di lengan sebagai perhiasan dan mudah dijangkau jika diperlukan.

Penelitian ini dipublikasikan pada jurnal Royal Society Open Science.
Dikutip dari Wikipedia, Papua Nugini adalah sebuah negara yang terletak di bahagian timur Pulau Papua dan berbatasan darat dengan Wil Papua (Indonesia) di sebelah barat.

Negara ini adalah salah satu negara yang paling sedikit dijelajahi, secara budaya maupun geografis, dan banyak jenis tumbuhan dan binatang yang belum ditemui dipercayai ada di pedalaman Papua Nugini.
Sebahagian besar penduduk menetap di dalam masyarakat tradisional dan menjalankan sistem pertanian sederhana yang hanya ditujukan untuk memenuhi keperluan sendiri.

Penduduk di Papua New Guinea merupakan salah satu yang heterogen di dunia.
Setiap desa yang dilewati masing-masing memiliki bahasa yang berbeda.
Tapi pada umumnya ada 3 bahasa yang digunakan yakni Inggeris, Tok Pisin dan Motu.
Dan diperkirakan terdapat sekitar 860 bahasa lainnya.

Papua New Guinea memiliki beberapa ribu komuniti yang terpisah, yang berbeda bahasa, adat dan tradisinya masing-masing.
Kemajemukan ini terkadang menjadi sumber konflik disana.
 Grid.ID

No comments:

Post a Comment