Sunday, December 16, 2018

11 orang meninggal dan puluhan lainnya kritikal seusai makan 'Nasi Beracun' di kuil

11 Orang Meninggal dan Puluhan Lainnya Mengalami Keracunan Seusai Makan 'Nasi Beracun' di Kuil India
Pixabay

Sekurang-kurangnya sebelas orang meninggal dan 29 orang mengalami keracunan setelah makan nasi yang dipercayai beracun  di sebuah upacara di kuil Hindu di India, Sabtu 15 Disember 2018.

29 orang yang keracunan ini mengalami masa kritikal dan menjalani  rawatan darurat di berbagai rumah sakit di Mysore, sebuah kota di negara bagian Karnataka.

Pegawai kesihatan di Daerah Chamraj Nagar, tempat dimana upacara kuil tersebut diadakan mengatakan bahwa kemungkinan mereka mengalami keracunan kerana racun yang dicampurkan ke dalam nasi tersebut. Ketika ini sampel nasi beracun tersebut sudah diambil untuk dibuat ujian forensik terkait zat-zat apa saja yang terkandung dalam nasi tersebut.
Ilustrasi makanan dari India
Ilustrasi makanan dari India (Pixabay)
"Sangat mungkin bahwa beberapa zat beracun dicampur dengan beras. Sampel telah dikirim untuk  ujian forensik," kata Prasad.
Dilansir oleh Channelnewasia, pesakit yang keracunan mengalami muntah, diare dan gangguan pernafasan.

Menurut polis  setempat, para umat Hindu sudah berkumpul dalam jumlah yang besar di Kuil Kicchukatti Maramma untuk melakukan satu upacara konsekrasi para hari Jumaat.

Setelah itu nasi yang dipercayai beracun tersebut disajikan sebagai persembahan yang telah disucikan.
Salah seorang penganut yang hadir, Murugappa mengatakan mereka dihidangkan  nasi yang beraroma seperti tomato.
Dikutip dari NDTV, makanan tersebut mengeluarkan bau busuk tapi orang-yang beratur di depan sudah memakan makanan tersebut.

Tak berapa lama setelah itu, orang-orang yang memakannya muntah dan mendapati mulut mereka penuh dengan buih.
Kerana kejadian tersebut, pemerintah India menyatakan kesedihannya dan mengumumkan akan memberikan gantirugi sebanyak 500 ribu rupee masing-masing kepada keluarga korban.

Festival agama di India seringkali dikelola dengan buruk oleh pihak penganjur, sehingga panitia, sukarelawan pihak  polis  seringkali kewalahan dengan banyaknya orang-orang yang hadir.

No comments:

Post a Comment