Sabtu 15 Disember 2018
Foto: Reuters.
MAHARASHTRA — Seorang pendeta Buddha (biksu)
telah maut oleh harimau ketika sedang melakukan meditasi di sebuah
hutan perlindungan harimau tersebut. Ini merupakan serangan kelima
oleh harimau di daerah itu bulan ini, polis India mengatakan pada
Khamis (13/12).
Rahul Walke Bodhi duduk di bawah pohon di hutan Ramdegi, India
barat, untuk melakukan meditasi pada Selasa pagi hari, ketika seekor harimau muncul dan menerkamnya.
Biksu berusia 35 tahun itu terluka parah, kata polis di negara Maharashtra.
Dua penganut Buddha lainnya yang ikut bermeditasi dengannya
berhasil melarikan diri tanpa cedera dan segera membuat laporan polis,
yang kemudian memulai pencarian tubuhnya.
"Mayatnya (biksu) yang dalam keadaan luka parah tercabik-cabik
ditemui lebih jauh ke dalam hutan, menunjukkan bahwa hewan itu
berusaha menyeretnya," kata Krisna Tiwari, seorang anggota polis senior
setempat kepada AFP.
Hutan Ramdegi, sekitar 825 kilometer sebelah barat kota Mumbai,
merupakan cagar alam bagi harimau yang dilindungi pemerintah, di
mana empat serangan yang mematikan lainnya terjadi dalam beberapa minggu
terakhir.
Para
biarawan Buddha, berkunjung ke daerah itu untuk konferensi doa
(meditasi) tahunan, sering mengabaikan peringatan dari pegawai setempat
agar tidak merambah terlalu jauh masuk ke dalam hutan, kata polis .
Serangan hari Khamis itu menyusul insiden fatal sebelumnya pada
hari Isnin, ketika seorang penjaga toko Sandeep Arjun maut diterkam harimau di luar kiosnya di pinggiran hutan.
Tidak jelas apakah harimau yang sama yang telah melakukan kedua serangan itu.
Tiga lagi kes kematian terkait dengan harimau
telah dilaporkan di sekitar hutan lindung itu dalam sebulan terakhir,
kata para pegwai.
Perkiraan resmi menunjukkan ada sekitar 12,000 hingga 14,000 ekor harimau di India.
Ekspansi wilayah perkotaan telah mengurangi jumlah mereka akibat
habitat hutan yang terus menyusut, membuat binatang itu menjadi lebih
dekat ke dalam kontak dan konflik dengan manusia.
Diperkirakan 431 ekor macan tutul tewas pada 2017, menurut angka
resmi pemerintah. Sebagian besar dibunuh oleh pemburu yang mencari kulit
dan bagian tubuh mereka.
Tidak ada angka pasti tentang berapa jumlah manusia yang tewas
akibat serangan macan tutul, tetapi para ahli mengatakan ada ratusan
kematian setiap tahun.
Agregasi VOA
No comments:
Post a Comment