9 Januari 2019
Bocah Es (BBC)
CHINA - Foto seorang kanak-kanak yang datang ke
sekolah dengan rambut membeku dan tangannya membengkak menjadi
pembicaraan di China tahun lalu, ketika sang guru mengunggah fotonya.
Kini warganet di China penasaran, apakah keadaan kanak-kanak itu lebih
baik? Kisahnya menumbuhkan harapan tentang pengentasan kemiskinan di
Cina.
Digelar sebagai ' kanak-kanak ais ' oleh pengguna sosial media di China, Wang
yang ketika berusia delapan tahun harus berjalan sejauh 4.5km menerjang
hujan ais menuju sekolahnya di Provinsi Yunnan, barat daya China.
Kegigihannya dalam menghadapi kondisi sukar, dan prestasinya di
sekolah mengundang simpati dari di jagat maya. Banyak perubahan terjadi
setelah satu tahun berlalu, Wang tidak lagi berjalan kaki jauh ke
sekolahnya, menurut media People's Daily.
Dia dan keluarganya telah pindah ke lokasi yang lebih dekat dari sekolahnya.
Rumahnya kini dua tingkat, dan waktu tempuh ke sekolahnya tidak lebih dari 10 minit, dengan berjalan kaki di jalan bertar.
"Hidup kami jauh lebih baik" kata sang ayah, Wang Gangkui.
"Jika dibandingkan dengan rumah kami yang dulu, berdinding tanah,
dan jalanan berlumpur, kini kami punya tempat yang lebih baik untuk
berlindung dari angin dan hujan," tambahnya.
Benih-benih mimpi dari si kanak-kanak ais
Tidak hanya nasib Wang yang berubah, sekolahnya juga berkembang.
Keadaan Wang setahun lalu mendorong para pelabur untuk berinvestasi.
Pemanas ruangan dilaporkan sudah dipasang di tiap kelas, sementara asrama bagi murid yang rumahnya jauh juga sudah dibangun.
ADVERTISEMENT
"Dia (Wang) adalah murid unggul , dan dapat berbaur dengan teman-teman sekelasnya," kata wakil guru besar, Fu Heng.
"Semua perhatian ini membuat para siswa merasakan keajaiban dunia
dan idea-idea mereka telah berubah banyak. Benih-benih mimpi itu datang
bahwa suatu hari mereka akan dapat berjalan jauh dari gunung, dan mereka
penuh harapan untuk masa depan," Tutup Fu Heng.
Namun, mimpi Wang tetap sama. Seperti pada 2018, ia berharap dapat menjadi seorang perwira polis , sehingga ia dapat menangkap orang-orang jahat.
Lebih dari 3,000 pengguna Weibo, layanan micro-blogging di China
yang mirip Twitter, telah menggunakan pagar #IceBoyAYearOn untuk
membahas kisah Wang. Banyak yang melihat laporan ini sebagai akhir yang
bahagia.
"Kekuatan internet benar-benar tidak boleh diremehkan," kata
seseorang, ia menilai bagaimana reaksi warganet dapat merubah kehidupan
orang lain, seperti yang dialami oleh si Wang si kanak-kanak ais . .
"Perubahan pada Wang ... dan keluarganya memuaskan," tulis pengguna media sosial lain, Chen Li, di Weibo.
"Inilah manfaat dari pendapat publik, dan usaha bersama dari pemerintah tempatan serta orang-orang yang tak terhitung jumlahnya."
"Tata kelola sistem pemerintahan yang baik akan 'mencairkan'
lebih banyak 'anak ais' dan membawa lebih banyak kekuatan bagi kanak-kanak
miskin," kata yang lain.
Dalam pidato tahun barunya, Presiden Xi Jinping mengatakan pengentasan kemiskinan pedesaan telah menjadi fokus tahun lalu.
"125 kabupaten miskin dan 10 juta penduduk pedesaan yang miskin dilepaskan dari kemiskinan," kata Presiden Jinping.
Pidato itu berlanjut "Untuk mencapai tugas kita mengangkat 10
juta lebih penduduk pedesaan dari kemiskinan sesuai rancangan, kita akan
tetap fokus dan bekerja keras dalam hal ini."
Namun, beberapa pengguna media sosial menekankan masih banyak
yang harus dilakukan dalam meminta pertanggungjawaban pejabat pemerintah
jika situasi serupa terjadi di daerah yang menjadi tanggung jawab
mereka.
"Jika anda menangkap pegawai yang korup, anda juga membantu orang miskin," kata seorang pengguna
Agregasi BBC Indonesia
No comments:
Post a Comment