Sunday, February 10, 2019

Menyedihkan! Remaja ini dicemuh dan dipanggil monyet juga dilempari batu

 10 Februari 2019 
Latit Patidar (13) menderita werewolf syndrome, membuat wajahnya dipenuhi oleh rambut hingga diperlakukan kurang baik
Latit Patidar (13) menderita werewolf syndrome, membuat wajahnya dipenuhi oleh rambut hingga diperlakukan kurang baik
 
Ini kisah menyedihkan seorang remaja belia.
Remaja ini menderita 'Werewolf Syndrome' terpaksa mengharungi hal pahit dalam hidupnya.
Ia menjadi korban bullying, para pengganggu yang kejam melemparinya dengan batu dan memanggilnya 'monyet' kerana kondisinya.

Ia dilahirkan dengan Hypertrichosis, suatu kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan rambut tidak normal pada wajah, lengan dan bahagian tubuh lainnya.

Terlepas dari kondisinya, remaja ini hidup bahagia dan bermimpi suatu hari ia dapat menjadi seorang pegawai polis .
Dia juga berharap dapat menjalani operasi sehingga anak-anak lain tidak lagi takut untuk bermain dengannya.
"Saya lahir dengan rambut terlalu banyak di wajah dan ini membuat saya berbeda," ucap Lalit Patidar, nama remaja itu seperti dilansir dari Mirror. 

"Kadang-kadang saya berharap saya seperti anak-anak lain, tetapi saya tidak dapat berbuat begitu. Saya sudah terbiasa dengan cara saya, dan saya merasa selesa dengan diri saya sendiri."
Sang ibu, Parvatibai Patidar (42) merupakan seorang suri rumah.

Ia sangat sibuk mengurus anggota keluarganya yang berjumlah 14 orang.

Parvatibai mengungkapkan bahwa ia tertegun ketika mendapati bayi laki-lakinya ditutupi rambut yang sangat banyak ketika lahir.
"Saya melihat Lalit setengah jam pertama setelah ia dilahirkan, saya tertegun melihat tubuhnya ditutupi rambut luar biasa banyak." ungkap Parvatibai.

"Kami segera meminta doktor kanak-kanak setempat untuk memeriksanya yang memangkas kelebihan rambutnya. Dan mereka mengatakan bahwa tidak ada ubat untuk ini."
Menurutnya, mendapatkan seorang anak laki-laki di keluarganya bukanlah hal yang mudah.
Dia dan   suaminya telah memiliki 5 anak perempuan namun tak juga dikurniakan anak laki-laki.

Kerana itu, pasangan ini tekun berdoa di kuil.
Hingga akhirnya doa mereka terjawab ketika Lalit lahir.
"Dia berbeda, tetapi sangat istimewa bagi saya kerana dia dilahirkan setelah banyak doa khusus." beber Parvatibai.

Meskipun terbiasa dengan kondisinya, Lalit seringkali mengalami kesukaran bernafas dan melihat kerana rambut yang menutupi wajahnya.
Ibu dan ayah Lalit juga telah berusaha agar remaja 13 tahun ini  sembuh dari kelainannya.
Ayah Lalit, Bankatlal Patidar (45) merupakan seorang petani seledri dan bawang putih.
"Ketika Lalit berusia dua tahun, saya membawa Lalit ke rumah sakit besar di Baroda di mana sebuah pasukan doktor memeriksanya.

Setelah memeriksanya, mereka mengatakan kepada saya bahwa tidak ada ubat untuk itu dan jika mereka menemukan ubat apa pun, mereka akan memberi tahu saya." kata Bankatlal.
Dengan kondisinya yang 'berbeda' dari remaja pada umumnya, tak ayal Lalit sering mendapat cemuhan terutama ketika berada di luar desanya.

"Kadang-kadang ketika saya berada di kota yang ramai, orang-orang datang dan menatap saya. Beberapa bahkan memanggil saya monyet," ungkap Lalit sedih.
"Ada saat-saat ketika anak-anak lain melempari saya dengan batu."
Namun keluarga dan teman-teman yang telah mengenalnya akan membela dan menyelamatkannya dari situasi semacam itu.

Remaja ini pun mengungkapkan keinginannya untuk melakukan operasi agar dapat berteman dan bermain dengan lebih banyak orang.
"Saya kadang-kadang ingin menjalani operasi untuk menghilangkan rambut berlebih kerana saya ingin berteman dengan semua orang. Mereka seharusnya tidak ragu-ragu dan takut untuk bermain dengan saya.

Jika aku tidak memiliki rambut, aku akan baik-baik saja. Tidak ada yang akan menggertakku." ungkapnya.
Meski sering mendapat bullying, Lalit sangat optimis dapat menggapai cita-citanya menjadi seorang polis .

"Saya ingin bergabung menjadi polis  dan memasukkan semua pencuri serta penjahat ke penjara ketika saya besar nanti.
"Saya ingin mendapatkan wang sebagai polis  yang jujur ​​dan dengan wang itu saya ingin menjaga ibu dan ayah saya.
"Mereka telah melakukan banyak hal untuk saya dan saya tidak ingin mereka mengalami kesulitan di masa tua."

Teman-temannya di sekolah awalnya juga ketakutan melihat Lalit.
Namun akhirnya mereka boleh menerima dan berteman dengannya.
Pengetua Sekolah Babulal Makwana mengatakan, "Lalit telah menjadi murid saya selama dua tahun terakhir. Ia pandai dalam pelajaran dan unggul dalam olahraga."

"Awalnya ketika dia datang ke sekolah saya, orang-orang terkejut tetapi sekarang semua orang terbiasa dengannya dan tidak ada yang memperlakukannya secara berbeda," katanya.
 GridPop.id /Kunthi Kristyani

1 comment: