19 Oktober 2017
Pengungsi Rohingya. (Foto: Reuters)
COX’S BAZAR - Duka dan nestapa tak ada
habisnya menimpa etnik Rohingya. Pihak keselamatan Bangladesh membuatkan
orang-orang Rohingya yang baru saja sampai menunggu di sawah sejak
kedatangan mereka pada Isnin 16 Oktober pagi. Pasukan penyusun masih
menyiapkan tempat di Kutupalong, satu dari dua tempat yang telah menjadi
rumah bagi pelarian Rohingya selama beberapa dekade. Hari ini mereka
memulai perjalanan panjang menuju perkhemahan.
Vivian Tan dari PBB mengatakan bahwa
semua orang yang berhasil mencapai perbatasan akan diizinkan masuk ke kem-kem yang penuh dan sesak, namun tidak sekaligus. Nantinya mereka
akan ditempatkan di kamp yang sudah ditempati hampir satu juta orang
Rohingya.
UNHCR memperkirakan ada 10 ribu sampai 20 ribu orang di Anjumanpara,
sebuah desa di Daerah Palongkhali, menunggu izin untuk menyeberangi
perbatasan.
"Mungkin ada orang yang boleh masuk, sukar untuk mengatakannya.
Kami melihat arus masuk sekarang, dan kami telah mempersiapkannya untuk
sementara waktu," kata Tan, dipetik dari Time, Khamis (19/10/2017).
Ratusan ribu orang Rohingya mulai melarikan diri ke Bangladesh
sejak 25 Ogos, ketika gerilawan Rohingya melancarkan serangan
mematikan terhadap pasukan keselamatan negara. Tentera Myanmar menanggapi
dengan serangan brutal, pemerkosaan, dan pembakaran desa yang mendorong
lebih dari separuh jumlah penduduk desa tersebut melarikan diri ke luar negera.
PBB menyebut tindakan tersebut sebagai kempen penghapusan etnik
dan pemimpin global kehilangan kesabaran dengan Pemerintah Myanmar
kerana terus menafikan melakukan kekejaman.
Pemimpin de facto sekaligus peraih Nobel Aung San Suu Kyi,
mendakwa bahwa operasi tentera tersebut dihentikan pada 5 September.
Namun banyak pelarian mengatakan bahwa mereka melarikan diri dari desa
mereka antara 4 dan 14 hari yang lalu di tengah keganasan yang sedang
berlangsung. Ada yang mengatakan bahwa tentera memasuki desa mereka dan
mulai menembak penduduk awam.
Krisis Rohingya memang tekanan berat bagi Suu Kyi dan partinya.
Apalagi, partinya tidak mengusung satu pun kandidat anggota parlimen
dari kubu Muslim pada Pemilihan 2015. Rohingya juga bukan diklasifikasikan
etnik minoriti di Myanmar bahkan tidak mendapatkan kewarganegaraan.
No comments:
Post a Comment