Hamza Bendelladj dihukum penjara 15 tahun oleh Mahkamah Federal Amerika Syarikat pada 22 April lalu. Sidang pembacaan hukumannya tak banyak diliput media massa internasional. Sosok lelaki
kelahiran Aljazair itupun akhirnya kurang dikenal publik.
Padahal lelaki 27 tahun itu adalah salah satu pembobol bank paling canggih abad
21. Di kalangan penggiat teknologi maklumat, kisah Hamza menyedot
perhatian.
Dia berhasil mencuri dana sekurang-kurangnya USD 100 juta milik bank hanya berbekal laptop dan jaringan internet.
Selain sesama hacker, sosok Hamza ternyata juga popular bagi rakyat Palestin . Bagaimana cara?
Stesyen
Aljazeera menyebut Hamza sebagai sosok mirip Robin Hood. Dia membobol
dana milik lebih dari 200 bank seluruh dunia bukan untuk memperkaya
diri. Seluruh hasil pencurian itu didermakan kepada badan amal
Palestin . Jumlahnya simpang siur.
Ada yang bilang donasi Hamza
cuma mencapai USD 20 juta. Namun sumber lain mengatakan usahanya
membobol 217 bank mencapai USD 280 juta, lebih banyak dari catatan mahkamah. Semuanya diberikan kepada lembaga amal yang membantu rakyat
Tebing Barat dan Jalur Gaza.
Hamza Bendelladj ketika tertangkap di Bangkok (c)2016 Merdeka.com/AFP
Hamza,
bersama rakannya Aleksandr Andreevich Panin asal Rusia, menciptakan
sebuah program Trojan yang boleh menyusup ke pusat data perbankan. Nama
virus itu adalah SpyEye, yang boleh mengumpulkan data peribadi pemilik
rekening bank, misalnya pin ATM, untuk kemudian dibobol.
Aksi
keduanya berlangsung sepanjang jangka waktu 2009-2011. Korban dari pencurian
data itu mencakup lebih dari 1.4 juta komputer di Amerika Syarikat saja,
belum termasuk negara-negara lain.
Rompakan skala massif oleh
Hamza dan Panin berakhir pada 2012. Bank-bank yang dibobol menyedari ada
virus Trojan yang aktif menyusup, lalu menghubungi polis .
Keduanya
sempat mencuba lari ke Thailand. Pada Mei 2013, Hamza tertangkap lebih
dulu di Lapangan Terbang Suvarnabhumi, untuk kemudian diekstradisi ke AS.
Sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment