Saturday, June 4, 2016

Hacker ini rompak USD 100 juta untuk membantu Palestin

Kisah hacker Aljazair rampok USD 100 juta demi membantu Palestina
  ©2016 Merdeka.com/EPA
 
 Hamza Bendelladj dihukum penjara 15 tahun oleh Mahkamah  Federal Amerika Syarikat pada 22 April lalu. Sidang pembacaan hukumannya tak banyak diliput media massa internasional. Sosok lelaki kelahiran Aljazair itupun akhirnya kurang dikenal publik.

Padahal lelaki  27 tahun itu adalah salah satu pembobol bank paling canggih abad 21. Di kalangan penggiat teknologi maklumat, kisah Hamza menyedot perhatian.

Dia berhasil mencuri dana sekurang-kurangnya USD 100 juta milik bank hanya berbekal laptop dan jaringan internet.
Selain sesama hacker, sosok Hamza ternyata juga popular bagi rakyat Palestin . Bagaimana cara?

Stesyen Aljazeera menyebut Hamza sebagai sosok mirip Robin Hood. Dia membobol dana milik lebih dari 200 bank seluruh dunia bukan untuk memperkaya diri. Seluruh hasil pencurian itu didermakan kepada badan amal Palestin . Jumlahnya simpang siur.

Ada yang bilang donasi Hamza cuma mencapai USD 20 juta. Namun sumber lain mengatakan usahanya membobol 217 bank mencapai USD 280 juta, lebih banyak dari catatan mahkamah. Semuanya diberikan kepada lembaga amal yang membantu rakyat Tebing Barat dan Jalur Gaza.
Hamza Bendelladj ketika tertangkap di Bangkok (c)2016 Merdeka.com/AFP
 
Hamza, bersama rakannya Aleksandr Andreevich Panin asal Rusia, menciptakan sebuah program Trojan yang boleh menyusup ke pusat data perbankan. Nama virus itu adalah SpyEye, yang boleh mengumpulkan data peribadi pemilik rekening bank, misalnya pin ATM, untuk kemudian dibobol.

Aksi keduanya berlangsung sepanjang jangka waktu 2009-2011. Korban dari pencurian data itu mencakup lebih dari 1.4 juta komputer di Amerika Syarikat saja, belum termasuk negara-negara lain.

Rompakan skala massif oleh Hamza dan Panin berakhir pada 2012. Bank-bank yang dibobol menyedari ada virus Trojan yang aktif menyusup, lalu menghubungi polis .

Keduanya sempat mencuba  lari ke Thailand. Pada Mei 2013, Hamza tertangkap lebih dulu di Lapangan Terbang Suvarnabhumi, untuk kemudian diekstradisi ke AS.
Sumber:Merdeka.com  

No comments:

Post a Comment