21/12/16
KATHMANDU – Seorang gadis berusia 15
tahun di Nepal tewas setelah diasingkan di sebuah gubuk karena sedang
menstruasi. Dilaporkan, pengasingan gadis ketika menstruasi merupakan
budaya Hindu kuno di Nepal yang sebenarnya sudah dilarang bertahun-tahun
lalu.
Beberapa warga Hindu yang masih menganut budaya ini memandang gadis yang sedang menstruasi sebagai manusia “kotor”. Karena itulah para gadis yang sedang menstruasi kerap diasingkan di gubuk atau kandang sapi berhari-hari ketika sedang menstruasi.
“Kami sedang menyelidiki kasus ini. Kami menduga ia tewas akibat
sesak napas dari asap api yang dibakar untuk menghangatkan diri (di
gubuk),” ujar Inspektur Badri Prasad Dhakal, sebagaimana dikutip dari AFP, Rabu (21/12/2016).
Pada kebiasaan yang bernama chhaupadi ini, para perempuan yang sedang menstruasi dan pasca-melahirkan dilarang ikut dalam aktivitas keluarga. Bahkan, para perempuan juga dilarang melakukan kontak dengan para pria di keluarganya (ayah atau suami).
Pemerintah Nepal sudah melarang chhaupadi pada 2005. Namun, Mohna Ansari dari Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Nepal menegaskan para kepala desa seharusnya lebih menguatkan pelarangan tersebut kepada warganya.
Beberapa warga Hindu yang masih menganut budaya ini memandang gadis yang sedang menstruasi sebagai manusia “kotor”. Karena itulah para gadis yang sedang menstruasi kerap diasingkan di gubuk atau kandang sapi berhari-hari ketika sedang menstruasi.
Pada kebiasaan yang bernama chhaupadi ini, para perempuan yang sedang menstruasi dan pasca-melahirkan dilarang ikut dalam aktivitas keluarga. Bahkan, para perempuan juga dilarang melakukan kontak dengan para pria di keluarganya (ayah atau suami).
Pemerintah Nepal sudah melarang chhaupadi pada 2005. Namun, Mohna Ansari dari Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Nepal menegaskan para kepala desa seharusnya lebih menguatkan pelarangan tersebut kepada warganya.
No comments:
Post a Comment