Friday, July 15, 2011

11 tahun keliling dunia dengan kereta kuno



Subang Jaya, Malaysia: Sepasang suami isteri Herman, 43 dan Candelaria Zapp,41 meninggalkan Buenos Aires, sejak 2001, hingga kini belum pulang ke negaranya, Argentina. Mereka menggunakan kereta Graham-Paige buatan 1928 yang sudah diubahsuai. 

Pada mulanya mereka hanya ingin melakukan perjalanan dari Buenos Aires, Argentina, ke Alaska, Amerika Syarikat. Menjadi pelancung backpacker.

Tetapi niat awalnya tersasar jauh. Setelah dari Alaska, pasangan Zapp melanjutkan perjalanan, tidak berhenti di Benua Amerika saja. Mereka kini sudah menginjak Asia. Mereka berkunjung ke Korea Selatan, Jepun, Filipina, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Indonesia.

Selama 11 tahun berkelana dengan kereta yang boleh "berubah" menjadi tenda itu, pasangan Zapp sudah memiliki empat anak yang lahir di empat negara berbeda.

Yang sulungnya, Nahuel Pampa, lahir sembilan tahun lalu di AS. Putera kedua mereka, Lucas Tehue 6, lahir di Argentina. Ketiganya, Paloma Huya, 3 tahun lahir di Kanada. Sementara si bungsu Marco Wallaby lahir di Australia.
"Meskipun lahir di beberapa negara berbeda, mereka tetap anak-anak Argentina," kata Herman, di Subang Jaya, Malaysia.

Keluarga Zapp tidak suka disebut pelancung bila berada di negara asing.
"Kami hanya musafir biasa," ucapnya ketika berada di Subang Jaya.

"Orang selalu menanyakan bagaimana kereta kuno itu boleh berkeliling dunia tanpa rosak. Tentu saja ada kalanya kereta ini ngadat," kata Herman ketika berada di acara kumpul-kumpul penggemar kereta kuno yang diadakan Malaysia and Singapore Vintage Cars Register di Subang Jaya, 13 Julai.

"Bila kami mendapat kesulitan di jalan, ada saja yang mau menolong di saat yang tepat. Atau kami bertemu orang yang tepat," katanya.

Menurut Candelaria, anak-anaknya belajar tentang dunia secara langsung. Meskipun demikian, dia tidak mengabaikan pendidikan formal. Anak-anaknya mendapat pendidikan secara home schooling begitu berusia enam tahun.

"Kami sudah pernah mengalami berbagai kesulitan. Kehidupan nyata memang tidak pernah nyaman, tetapi begitulah kehidupan kita, menghadapi tantangan," ujarnya.

Dari Malaysia mereka akan meneruskan perjalanan ke Thailand dan banyak tempat lain sebelum pulang.

Pengalaman mereka sudah dibukukan dalam Spark Your Dream dan laman web .
www.sparkyourdream.com.

No comments:

Post a Comment