Friday, September 23, 2011

Kisah Tragis : Gadis 19 Tahun Berubah Wajah

DULU DAN SEKARANG: Foto Ita (kanan) ketika sihat sangat jauh berbeda dengan keadaannya ketika ini.

Sedih sekali rasanya,” kata perempuan kelahiran 1991 itu. Boleh percaya atau tidak, tapi serangan penyakit aneh ini menyisakan cerita di luar akal manusia. Ita mengaku, derita yang dideritanya selama dua tahun ini diawali dari mimpi yang berpanjangan.

Dia mengaku, setiap malam terus menerus bermimpi dikejar tiga ekor ular kobra hingga akhirnya mimpi ini pun terwujud di alam nyata.Satu hari sebelum dia diserang gejala awal penyakit aneh itu, tiga ekor ular masuk ke rumah orang tuanya, yang akhirnya mati dibunuh saudaranya.

Besoknya, kaki dan tangannya mulai sakit dan kaku. Ita yang dulu berniaga pakaian di kampungnya kini hanya dapat pasrah.Tak ada yang boleh dilakukannya kini, selain menangis. Kulitnya pun semakin hari semakin mengeriput tanpa sebab yang diketahui secara pasti.

Demikian cerita seorang gadis warga Dusun IX Desa Sido Keno, kecamatan Pulau Bandring, Kabupaten Asahan, Ita Susilawati, 19, sontak berubah dalam dua tahun terakhir ini. Penyakit aneh yang diderita membuat fisikalnya tak beda dengan perempuan berusia 70 tahun.

“Kami sudah mengubatinya ke mana-mana, tapi tidak ada hasil,”ujar ibunya, Ramlia, 44, sambil menangis.

Ita yang ditinggal pergi begitu saja oleh suami, Hendra Effendi, 33, asal Binjai, kini benar-benar menjadi nenek-nenek. Puteri Ramlia dan Durrahman, 50, ini tak mampu berbuat banyak.


Seluruh aktivitinya terhenti sepenuhnya disebabkan oleh penyakit aneh. Tangan dan kedua kakinya kaku tak boleh digerakkan, padahal dulu semasa sihatnya, perempuan ini dikenal lincah dan pintar mencari wang,untuk membantu keperluan ekonomi keluarganya. Ramlia mengaku, untuk mengubati Ita, segala macam usaha telah mereka lakukan.

Mulai dari penanganan medis hingga pengubatan alternatif. Namun, hasilnya tetap sia-sia.

“Sudah lima puluh dukun (paranormal) yang kami datangi untuk mengibatkannya,tapi tak berhasil,” kata dia.

Penyakit aneh yang menimpa perempuan yang dulu bertubuh sintal dan cantik ini hingga kini tidak diketahui penyebabnya secara pasti.

Berbagai macam, hipotesis dilontarkan oleh paranormal dan doktor. Ramlia mengungkapkan, penyakit Ita divonis oleh doktor Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Pirngadi Medan kerana disebabkan alergi lingkungan. Penuaan dini yang terjadi dengan proses cepat menimpa anak kedua dari tiga bersaudara ini terjadi di pertengahan 2007 silam, atau enam bulan setelah pernikahannya dengan Hendra Effendi.

Ita membeberkan, diawali dengan gejala bintik-bintik merah di sekujur tubuh disertai rasa panas. Pada leher belakang dan paha kedua kakinya terdapat bekas telapak tangan manusia.

Seminggu kemudian gejala ini diirigi pula dengan mulai melepuhnya kulit tubuhnya di sejumlah titik, terutama daerah sekitar dada dan perut. Bahkan, kini timbul benjolan di perutnya sebesar kepalan tangan orang dewasa.

Ita menyebutkan,penuaan dini ini terjadi tiga bulan setelah suaminya, Hendra pergi merantau meninggalkannya, tatkala pernikahan mereka memasuki usia tiga bulan.

“Sampai sekarang dia tak pernah pulang menjenguk saya,”katanya. Menurut Ramlia,selain di RSU Dr Pirngadi Medan, awalnya Ita di rawat di RSU Kartini Kisaran. Namun, kerana enam bulan dirawat tak jua sembuh,dia pun di rujuk ke Pirngadi. Hasilnya tetap sama, tak ada solusi yang ditawarkan pakar untuk mengobati penyakit anehnya ini.

No comments:

Post a Comment