Thursday, September 29, 2011

Kisah Wanita Pemburu Suami, dari China ke AS

Ia ingin suami sempurna, pintar, tinggi dan mapan secara ekonomi.
Feng Luoyu, 27, tak patah semangat dalam pencarian cinta sejati dalam hidupnya. Setelah menjadi bahan tertawaan di Shanghai demi berburu pria idamannya bakal suami, Louyu kini membawa harapan yang sama di New York. 
Setelah didepak dari negara asalnya, China, Luoyu kini bekerja sebagai terapis manikur di sebuah salon di Brooklyn. Wanita muda ini terkenal di saat menyebar selebaran karakter pria yang bisa menjadi pasangannya di Shanghai dua tahun lalu.
Kala itu, lewat iklan dan selebaran, dia mencari lelaki idamannya dengan berbagai kriteria khusus:
Iklan Louyu mencari suami
Lelaki harus lulus dari salah satu universiti terkemuka jurusan ekonomi atau yang setara dengan itu. Tinggi lelaki harus berkisar 175-183 cm bertolak belakang dengan tingginya yang hanya mencapai 137 cm.
 Lelaki juga haruslah penduduk asli pesisir China timur. Persyaratan lainnya, si lelaki tidak boleh mempunyai anak sebelumnya dan tidak boleh mempunyai bekas kekasih yang melakukan aborsi.
Di bahagian pekerjaan, Luoyu menjelaskan secara spesifik lelaki impiannya:
 Dia menulis,  lelaki idamannya tidak boleh seorang pegawai negeri, namun tidak apa-apa jika ia bekerja di salah satu perusahaan besar di China seperti PetroChina, Sinopec atau bank terkemuka. Standardnya ini menimbulkan tanda tanya, mengingat kedudukannya ketika  itu hanyalah seorang cashier di sebuah cabang supermarket.

Di dunia maya, ia dikenal dengan nama ‘Sister Phoenix’ atau ‘Sister Feng’ dan menjadi bahan tertawaan kerana permintaannya terhadap lelaki idaman tidak sesuai dengan wajahnya yang dianggap pas-pasan. Belum lagi tinggi yang dibawah rata-rata, serta gaji kecil sekitar 146 dolar Amerika.

“Saya dibenci di China dan saya tidak mau dibenci oleh orang sini," katanya pada The New York Post dalam bahasa Mandarin. Menurutnya, Amerika merupakan tempat semua orang boleh sukses. Ia berencana membuka bisnis kecil dan mengembangkannya menjadi bisnis skala internasional.

Luoyu memposting kepada 1.4 juta pengikutnya di Sina Weibo, laman jejaring sosial yang mirip dengan Twitter, bahwa ia akan fokus mencari pasangan hidupnya di AS pada bulan Desember.

“Saya percaya sebagai wanita, menikah seharusnya menjadi sebuah profesion. Bagi wanita, menikah dan mempunyai anak adalah kebahagiaan terbesar. Walaupun saya belum mengalaminya, saya berusaha keras untuk mendapatkannya,” tulisnya.

Semenjak kepindahannya ke Amerika tahun ini, Luoyu menetapkan kembali kriteria calon pasangannya. Kini ia berharap mendapatkan lelaki idaman seorang warga AS yang bergelar sarjana dari lima universiti ternama di Amerika Syarikat. (Rudi Bun) (eh)Vivaforum
ADA SESAPA BERMINAT ?

No comments:

Post a Comment