salah satu lukisan yang dilukis Lee |
Lee Hadwin |
LONDON — Lee Hadwin bukan pelukis biasa. Sebabnya, dia hanya boleh melukis ketika tertidur atau mengigau. Sebaliknya, ketika sedar penuh, sekalipun diancam bunuh pun, Hadwin tidak boleh menghasilkan lukisan.
Hadwin mengetahui bakat uniknya itu sejak berusia empat tahun. Waktu itu dia berjalan dalam keadaan tidur lalu melukis gambar di perabotan ibunya.
"Saya terbangun di tengah malam lalu mencoret-coret dinding," ujarnya.
"Pernah, saya mengukir sebuah meja kuno, milik keluarga kami turun-temurun. Tentu saja ibu tidak begitu senang," katanya.
Sampai saat ini dia sudah menghasilkan hampir 200 "lukisan tidur". Dia berhasil menjualnya ke sejumlah kolektor dan harganya mencapai ratusan ribu poundsterling.
Tidak semua karya seni yang dihasilkannya membuat bangga. Beberapa justru menimbulkan masalah. Misalnya, melukis pada tangga rumah atau mengguntingi celana jeans yang terbagusnya.
Hadwin mengaku tidak tahu bagaimana dia hanya boleh melukis dalam keadaan tertidur. Namun, dia yakin ada roh yang berkomunikasi dengannya dari alam lain.
Para pakar tentang tidur berpendapat, boleh jadi keadaan itu disebabkan trauma psikologi yang disebabkan kematian teman Hadwin ketikadia masih kecil.
Saat-saat kreatifnya biasanya muncul setelah dia habis minum minuman keras. Ketika terbangun, dia biasanya tidak ingat lagi apa yang dilakukannya.
"Teman-teman merakam saya. Saya jadi malu, rasanya seperti melihat diri sendiri ketika mabuk," kata bekas jururawat itu.
Beberapa orang menganggapnya tidak boleh disebut seniman. "Kamu bukan seniman kerana seniman harus dalam keadaan sedar untuk memproduksi karya seni," kata Hadwin menirukan komentar orang.
Hadwin tidak bermasalah dengan sebutan seniman atau tidak. "Saya tidak pernah tertarik pada seni," ucapnya. (metro.co.uk)
SRIPOKU.COM,
No comments:
Post a Comment