Monday, October 24, 2011

Ghadafi Kais Makanan dari Rumah Kosong untuk Bertahan Hidup Semasa Dalam Kepungan

 24 Oktober 2011

Khadafi Kais Makanan dari Rumah Kosong untuk Bertahan
New York Times
Mansour Dhao Ibrahim, pengawal setia Moammar Khadafi, dalam tahanan di Misrata.

TRIBUNNEWS.COM, MISRATA - Setelah menjalani 42 tahun hidup sebagai diktator di Libya, Kolonel Moammar Ghadafi menjalani hari-hari terakhir hidupnya dengan sengsara.
Bersembunyi di kota kelahirannya, Sirte,lelaki 69 tahun itu hidup dengan beras dan pasta yang dikais para pengawalnya dari rumah-rumah yang sudah ditinggalkan penghuninya. Ke rumah-rumah itu pula Khadafi bersembunyi secara berganti-ganti.

Begitulah pengakuan seorang pgawai keselamatan senior Ghadafi yang tertangkap kepada New York Times, Sabtu (22/10/2011). Pegawai itu adalah Mansour Dhao Ibrahim, komandan unit Pengawal Rakyat. Unit yang amat ditakuti ini merupakan jaringan relawan dan informan yang setia pada Ghadafi.

Menurut Ibrahim, ketika hidup dalam kepungan musuh-musuhnya dan harus selalu berpindah, Ghadafi mulai tidak sabar. “Dia suka bilang, ‘Kenapa tak ada air, kenapa tak ada letrik,” kata Ibrahim.
Ibrahim yang selalu berada di dekat Khadafi selama dalam pengepungan mengatakan, ia dan pengawal lain kerap menyarankan kepada Khadafi untuk menyerahkan kekuasaan dan meninggalkan Libya. Namun Khadafi dan salah satu anaknya, Mutassim yang akhirnya juga meninggal , tak pernahmahu  menyerah.

Ibrahim yang juga sepupu Ghadafi ini dipercayai kuat terlibat dalam pembantaian demonstran di kawasan Tajura, Tripoli. Ia juga diduga masih menyimpan senjata dan tahanan di pertaniannya tak jauh dari Tripoli. (The New York Time/Surya

No comments:

Post a Comment