Tangan mereka terus berpegangan erat, sejak di ruang ICU hingga di dalam peti jenazah.
24 Oktober 2011
Minggu lalu, keduanya terlibat dalam sebuah kecelakaan fatal. Dengan kondisi tangan masih saling berpegangan, mereka dilarikan ke unit kecematsan di sebuah rumah sakit di Amerika Syarikat.
Dirawat di ruang intensive care unit (ICU) pegangan tangan mereka tak lepas. Mereka dirawat di dua tempat tidur yang sengaja dirapatkan. Hanya, kondisi mereka tak kunjung membaik.
Masih memegang tangan Norma, Gordon akhirnya menyerah. Lelaki itu berhenti bernafas, meski layar monitor jantung masih memperlihatkan grafik kerja jantung. "Pada dasarnya, kerana mereka berpegangan tangan, jadi debar jantung pasangannya masih terakam di monitor," kata seorang jururawat ketika melihat sejumlah keluarga bingung melihat apa yang terjadi.
Tepat satu jam kemudian, Norma pun menyerah. Ucapan jururawat terbukti kerana monitor tak lagi memperlihatkan grafik detak jantung. "Pasangan ini saling mencintai begitu mendalam, sehingga seolah-olah mereka tak ingin terpisah," kata Donna Sheets, puteri tertua mereka.
Keluarga sangat terharu melihat kesetiaan pasangan itu. Mereka memutuskan tak akan melepas pegangan tangan mereka selamanya. Mereka menempatkan jasad Norma dan Gordon dalam satu keranda yang sengaja dipesan khusus, sehingga pegangan tangan tak lepas. Setelah kremasi, abu jenazah mereka juga dicampur sebagai simbol cinta abadi. (eh)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment