SRIPOKU.COM, TRIPOLI -
Tidak ada lagi Que panjang untuk melihat jenazah Kolonel Moammar Khadafy di pasar Misrata pada Selasa (25/102011). Pada Isnin menjelang tengah malam, jenazah Ghadafy dipindahkan untuk dimakamkan.
Tidak ada lagi Que panjang untuk melihat jenazah Kolonel Moammar Khadafy di pasar Misrata pada Selasa (25/102011). Pada Isnin menjelang tengah malam, jenazah Ghadafy dipindahkan untuk dimakamkan.
Diberitakan sebelumnya, Ghadafy, bersama puetranya Mutassim dan mantan menteri pertahanan Abu Bakar Younis, dimakamkan di sebuah lokasi yang dirahsiakan di gurun Libya pada Selasa subuh.
Wakil ketua dewan pemerintah di Misrata, Sadiq Badi, mengatakan, pemakaman Khadafy dilakukan sesuai tata cara Islam. "Seperti kami memakamkan orang Muslim lainnya. Itu (pemakaman) itu lebih dari yang bisa dia berikan pada kami, tetapi kami memberinya akhir yang terhormat," kata Badi seperti dilansir Guardian, Selasa (25/10/2011).
Pada (24/10/2011), tiga ulama dan tiga anggota keluarga Khadafy dan Younis, dikeluarkan dari penjara di Misrata ke sebuah gedung di pinggiran kota itu. Keenam orang itu kemudian diminta memandikan tiga jasad tersebut.
Dua putera Younis, Osma dan Younis, memandikan ayah mereka. Sementara cucu adik perempuan Ghadafy, Sharif al-Khadafy, ditugaskan untuk memandikan Ghadafy dan Mutassim.
Dewan Transisi Nasional (NTC) menolak permintaan dari suku Ghadafy di Sirte untuk menyerahkan jenazah pemimpin mereka itu. Permintaan serupa dari isetri Ghadafy Safia dan puterinya Aisha juga ditolak.
Tiga ulama yang hadir pada pemakaman itu adalah orang-orang yang setia pada Khadafy sampai akhir. Mereka ditangkap bersama Khadafy kemudian dipenjarakan. Mereka adalah Khaled Tantoush, Medina Shwarfa, dan Samira Jarousi.
"Saya tidak merasakan apa-apa saat memandikan dia. Saya hanya melakukan tugas sebagai seorang muslim. Dia manusia dan seharusnya dimakamkan secara layak," kata Tantoush.
Ketiga jenazah orang-orang yang pernah sangat berkuasa di Libya itu kemudian dikafankan sebelum dibawa ke sebuah lokasi rahsia di gurun.
Menurut Dailymail, dua sepupu Khadafy, Mansour Dhao Ibrahim dan Ahmed Ibrahim, menghantar Ghadafy saat pemakaman itu. Ketika Ghadafy berkuasa, Ahmed Ibrahim adalah pemimpin People's Guard, kesatuan yang ditakuti di Libya.
Dua anggota NTC menjadi saksi saat Ghadafy, Mutassim, dan Younis diturunkan ke liang lahat. Orang-orang yang hadir disumpah secara Islam untuk merahsiakan lokasi makam.
Ada dua alasan untuk itu. Mereka tidak ingin makam itu dikeramatkan orang-orang yang setia pada Ghadafy atau dirusak oleh orang-orang membencinya.
Sumber : Kompas.com
No comments:
Post a Comment