Misteri penemuan mayat dalam kotak di Koja Jakarta Utara dan mayat dalam beg di Cakung, Jakarta Timur akhirnya terbongkar. Ternyata, kedua mayat tersebut adalah ibu dan anak.
Mayat dalam kotak yang ditemukan di Koja adalah Hertati (35) yang merupakan ibu dari Eryantisari (6), mayat yang ditemukan di Cakung, Jakarta Timur. Ibu dan anak tersebut dibunuh Rahmat Awiwi (26), kekasih Hertati.
Kejadian tersebut berawal sejak Rahmat datang ke rumah sewa Hertati, Khamis (13/10/2011) yang terletak sekitar KBN Koja, Jakarta Utara.
Tujuan Rahmat datang ke Hertati untuk berhubungan badan, setelah merasa pusing dengan kerana pertamanya yang juga meminta untuk dinikahi kerana sudah hamil dua bulan.
Ternyata Hertarti yang sudah pisah ranjang dengan suaminya di Lampung Utara pun meminta hal yang sama. Spontan hal tersebut membuat Rahmat semakin geram dan dililit masalah, kerana ada dua wanita yang minta dinikahi.
Kemudian, Rahmat pun memanggil Kriswahyudi (27) teman tersangka untuk datang ke rumah sewa Hertati dengan alasan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Setelah itu, Kris diminta Rahmat untuk mengajak anak Hertati menunggu di teres rumah tersebut. Saat berdua di dalam rumah, Hertati dan Rahmat pun melakukan hubungan badan layaknya suami isteri yang sah.
Namun, setelah puas berhubungan badan, keduanya kembali terlibat pertengkaran.Pertengkaran ini sampai akhirnya membuat Rahmat gelap mata. Sebuah pisau diambil, dan sejurus kemudian ditusukkan ke perut Hertati.
"Dia hamil dan meminta saya menikahinya, kemudian saya tusuk dengan pisau di perutnya dua kali," kata Rahmat saat di Mapolda Metro Jaya, Jumaat (21/10/2011).
Mendengar teriakan ibunya, Eryantisari kemudian masuk diikuti Kris. Saat tahu ibunya berlumuran darah, Eryantisari langsung ditangkap Kris. Kris pun menyerahkan Eryantisari ke Rahmat.
"Kemudian saya mengikatnya lalu saya perkosa. Saat diperkosa dia masih hidup," ungkap Rahmat.
Setelah melampiaskan nafsunya, aksi binatang Rahmat tak berhenti. Ia juga membunuh Eryanti dengan cara dibekap dan dipatahkan lehernya. Tak hanya itu, untuk menghilangkan barang bukti supaya Eryanti tidak dikenali, Rahmat menyiramkan minyak yang diambil dari tangki motornya ke tubuh Eryantisari yang telah tak bernyawa.
Namun lantaran takut diketahui warga, api yang telah membakar Eryanti dipadamkan. Ia kemudian memilih membuang jasad Hertarti dan Eryantisari.
Mayat Hertati dimasukan ke dalam kotak televisyen yang ada di rumah tersebut, kemudian anaknya dimasukan ke dalam beg. Setelah itu paginya, Jumaat (15/10/2011) mayat ibunya di buang di Koja. Dan keesokan harinya, Sabtu (16/10/2011), giliran anaknya yang dimasukkan ke dalam beg dibuang di Cakung. "Saya buang dengan menggunakan motor saya," ucapnya.
www.tribunnews.com
www.tribunnews.com
No comments:
Post a Comment