Walau pun sudah menderita, lelaki ini tidak menuntut balik pengadilan.
VIVAnews - Seorang lelaki di Amerika Syarikat dibebaskan setelah dipenjara selama 17 tahun kerana didapati dia tidak bersalah. walaupun telah menjadi mangsa salah tangkap, namun lelaki ini berbesar hati dan tidak menuntut balik.
Dilansir dari laman Fox News, 5 Oktober 2011, Obie Anthony, disambut peluk dan tangis haru keluarganya ketika bebas dari penjara Twin Tower, Los Angeles. Lelaki 37 tahun ini mengaku dapat bertahan di penjara dengan membaca buku psikologi dan meningkatkan keimanannya.
"Saya tahu sejak awal, keadilan pasti akan datang. Tidak pernah sekalipun saya berhenti meyakininya," kata Anthony.
Dia mengatakan sangat rindu menyaksikan pertandingan basket tim favoritnya, Los Angeles Laker dan memakan makanan di luar penjara. Dia juga berjanji akan membantu banduan yang senasib dengannya.
Menjalani masa-masa yang sukar di penjara, Anthony mengatakan tidak dendam pada pengadilan yang mengurungnya. Dia yakin sistem keadilan di negara itu sudah berjalan dengan semestinya. "Memerlukan beberapa hari sampai semuanya kembali seperti semula," kata Anthony mencuba beradaptasi dengan lingkungan barunya di luar penjara.
Anthony pada 1995 dihukum penjara seumur hidup kerana dipercayai membunuh seseorang di luar sebuah rumah bordil di Los Angeles Selatan. Namun, Jumaat minggu lalu, mahkamah negara bahagian membatalkan semua tuduhan setelah ditemukan fakta baru yang membuktikan Anthony tidak bersalah.
Dalam penyiasatan terbaru, seorang mucikari yang menjadi saksi kunci kes itu terbukti berbohong dalam kesaksiannya. Saksi ini ternyata sama sekali tidak pernah melihat wajah pembunuhnya, namun dia menuduh Anthony yang melakukannya. Padahal, Anthony mengaku tidak berada di lokasi kejadian.
Dilansir dari laman Fox News, 5 Oktober 2011, Obie Anthony, disambut peluk dan tangis haru keluarganya ketika bebas dari penjara Twin Tower, Los Angeles. Lelaki 37 tahun ini mengaku dapat bertahan di penjara dengan membaca buku psikologi dan meningkatkan keimanannya.
"Saya tahu sejak awal, keadilan pasti akan datang. Tidak pernah sekalipun saya berhenti meyakininya," kata Anthony.
Dia mengatakan sangat rindu menyaksikan pertandingan basket tim favoritnya, Los Angeles Laker dan memakan makanan di luar penjara. Dia juga berjanji akan membantu banduan yang senasib dengannya.
Menjalani masa-masa yang sukar di penjara, Anthony mengatakan tidak dendam pada pengadilan yang mengurungnya. Dia yakin sistem keadilan di negara itu sudah berjalan dengan semestinya. "Memerlukan beberapa hari sampai semuanya kembali seperti semula," kata Anthony mencuba beradaptasi dengan lingkungan barunya di luar penjara.
Anthony pada 1995 dihukum penjara seumur hidup kerana dipercayai membunuh seseorang di luar sebuah rumah bordil di Los Angeles Selatan. Namun, Jumaat minggu lalu, mahkamah negara bahagian membatalkan semua tuduhan setelah ditemukan fakta baru yang membuktikan Anthony tidak bersalah.
Dalam penyiasatan terbaru, seorang mucikari yang menjadi saksi kunci kes itu terbukti berbohong dalam kesaksiannya. Saksi ini ternyata sama sekali tidak pernah melihat wajah pembunuhnya, namun dia menuduh Anthony yang melakukannya. Padahal, Anthony mengaku tidak berada di lokasi kejadian.
Penyiasatan ulang dan pembebasan Anthony adalah berkat kerja keras mahasiswa Sekolah Undang-undang Loyola dan Fakulti Undang-undang Santa Clara selama 3.5 tahun. "Saya berterima kasih kepada mereka kerana telah menyelamatkan saya dan mengembalikan kehidupan saya," kata Anthony. (eh)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment