Raja Thailand Bhumibol Adulyadej (Foto : Reuters) |
BANGKOK - Dirudung rasa khawatir akibat bencana banjir yang melanda Thailand,
Raja Bhumibol Adulaydej dikhabarkan sempat pingsan. Dikhabarkan kesihatan Raja
Bhumibol terus menurun drastis.
Keterangan mengenai kondisi kesihatan raja berusia 83 tahun ini disampaikan oleh
Puteri Chulabhorn, menyusul banjir yang makin parah melanda Thailand. Puteri bungsu
Raja Bhumibol mengatakan, kesihatan ayahnya baru mulai stabil setelah dirawat
di rumah sakit yang telah menjadi tempat tinggalnya selama dua bulan terakhir.
"Saat mengunjungi mangsa banjir di Provinsi Nonthaburi, Raja Bhumibol dilanda shock
dan kehilangan kesedarannya akibat pendaharan. Tekanan darahnya pun terus
menurun tajam," jelas Puteri Chulabhorn seperti dikutip The Washington Post,
Sabtu (12/11/2011).
Raja yang naik tahta pada 1950 tersebut dirawat di rumah sakit sejak 19 September
2009 lalu. Saat itu dirinya dikabarkan mengalami gangguan paru-paru. Raja Bhumibol
pun diharuskan berada di rumah sakit untuk terapi fisik dan meningkatkan
kekuatan tubuhnya.
Pada Mei lalu, raja yang paling lama berkuasa di dunia itu menjalani operasi yang
menyebabkan dirinya tidak boleh berjalan dengan normal.
Chulabhorn mengatakan, setelah operasi Mei lalu, kondisi ayahnya seperti mulai
pulih. Itu sebelum bencana banjir melanda Thailand. Chulabhorn menambahkan,
bisa saja pendarahan yang terjadi disebabkan rasa khawatir yang berlebih
akibat banjir.
"Saya tanya jururawat apa yang dilakukannya beberapa hari terakhir. Ternyata dirinya
(Raja Bhumibol) terus melihat berita tentang banjir. Ini menunjukan bahawa Raja
mencintai rakyatnya seperti anaknya sendiri," jelas Puteri Chulabhorn.
"Raja tampak sangat khawatir. Beliau tidak pernah berbicara banyak, tetapi
kekhawatirannya tampak jelas terlihat dari kondisi fisiknya ketika ini," imbuhnya.
Puteri bungsu Raja Bhumibol ini tidak menyebutkan secara spefisik bila kondisi
kesihatan Raja Thailand yang terus menerus turun. Tetapi komentarnya diindikasikan
bahawa kejadian ini kemungkinan berlangsung seminggu lalu.
Pihak Istana Kerajaan sendiri tidak mengeluarkan laporan resmi mengenai hal ini.
Sementara pihak Rumah Sakit Siriraj, tempat dimana Raja dirawat selama ini,
tidak bersedia memberikan informasi mengenai kondisi kesihatan Raja Bhumibol Adulyadej.
Banjir yang terjadi di Thailand memang dianggap yang terparah dalam waktu lima
dekade terakhir. Banjir dikhabarkan telah menyebabkan 533 warga Thailand maut.
Meski banjir di Bangkok sudah menyurut, kondisi sebaliknya justru terjadi di luar Bangkok.
Genangan air yang masih tampak juga membuat kegiatan ekonomi Thailand terganggu.
Sementara industri pariwisata yang selama beberapa tahun sempat terpukul akibat
kondisi politik, kini kembali terpuruk akibat banjir ini.(faj) okezone.com
Raja Bhumibol Adulaydej dikhabarkan sempat pingsan. Dikhabarkan kesihatan Raja
Bhumibol terus menurun drastis.
Keterangan mengenai kondisi kesihatan raja berusia 83 tahun ini disampaikan oleh
Puteri Chulabhorn, menyusul banjir yang makin parah melanda Thailand. Puteri bungsu
Raja Bhumibol mengatakan, kesihatan ayahnya baru mulai stabil setelah dirawat
di rumah sakit yang telah menjadi tempat tinggalnya selama dua bulan terakhir.
"Saat mengunjungi mangsa banjir di Provinsi Nonthaburi, Raja Bhumibol dilanda shock
dan kehilangan kesedarannya akibat pendaharan. Tekanan darahnya pun terus
menurun tajam," jelas Puteri Chulabhorn seperti dikutip The Washington Post,
Sabtu (12/11/2011).
Raja yang naik tahta pada 1950 tersebut dirawat di rumah sakit sejak 19 September
2009 lalu. Saat itu dirinya dikabarkan mengalami gangguan paru-paru. Raja Bhumibol
pun diharuskan berada di rumah sakit untuk terapi fisik dan meningkatkan
kekuatan tubuhnya.
Pada Mei lalu, raja yang paling lama berkuasa di dunia itu menjalani operasi yang
menyebabkan dirinya tidak boleh berjalan dengan normal.
Chulabhorn mengatakan, setelah operasi Mei lalu, kondisi ayahnya seperti mulai
pulih. Itu sebelum bencana banjir melanda Thailand. Chulabhorn menambahkan,
bisa saja pendarahan yang terjadi disebabkan rasa khawatir yang berlebih
akibat banjir.
"Saya tanya jururawat apa yang dilakukannya beberapa hari terakhir. Ternyata dirinya
(Raja Bhumibol) terus melihat berita tentang banjir. Ini menunjukan bahawa Raja
mencintai rakyatnya seperti anaknya sendiri," jelas Puteri Chulabhorn.
"Raja tampak sangat khawatir. Beliau tidak pernah berbicara banyak, tetapi
kekhawatirannya tampak jelas terlihat dari kondisi fisiknya ketika ini," imbuhnya.
Puteri bungsu Raja Bhumibol ini tidak menyebutkan secara spefisik bila kondisi
kesihatan Raja Thailand yang terus menerus turun. Tetapi komentarnya diindikasikan
bahawa kejadian ini kemungkinan berlangsung seminggu lalu.
Pihak Istana Kerajaan sendiri tidak mengeluarkan laporan resmi mengenai hal ini.
Sementara pihak Rumah Sakit Siriraj, tempat dimana Raja dirawat selama ini,
tidak bersedia memberikan informasi mengenai kondisi kesihatan Raja Bhumibol Adulyadej.
Banjir yang terjadi di Thailand memang dianggap yang terparah dalam waktu lima
dekade terakhir. Banjir dikhabarkan telah menyebabkan 533 warga Thailand maut.
Meski banjir di Bangkok sudah menyurut, kondisi sebaliknya justru terjadi di luar Bangkok.
Genangan air yang masih tampak juga membuat kegiatan ekonomi Thailand terganggu.
Sementara industri pariwisata yang selama beberapa tahun sempat terpukul akibat
kondisi politik, kini kembali terpuruk akibat banjir ini.
No comments:
Post a Comment