Monday, November 28, 2011

Disetubuhi Jiran, Gadis Bisu dan Lumpuh Hamil 4 Bulan


28 November 2011 
 
Korban_Hamil.jpg
Laporan Wartawan Tribun Yogya/ / Obed Doni Ardiyanto

TRIBUNJATENG.COM KLATEN, – Setelah mengetahui adik kandungnya, Tari (19), hamil empat bulan pada Khamis (24/11/2011) lalu, Dangin Mustofa (28) dan Ketua RT bersama dengan beberapa warga melakukan rapat.
Dalam rapat tersebut dicurigailah dua orang yang memiliki dianggap memiliki kelainan seksual yang berada di Dukuh Sandelan, Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen. Kedua orang tersebut bernama Nugroho (36) dan Eko Sutopo (28).

“Sekitar Jumaat (25/11), sekitar pukul 22.00 WIB, saya bersama dengan warga berinisiatif mempertemukan kedua orang tersebut dengan adik saya satu persatu. Di dalam ruang tv tempat adik saya berbaring, saya bersama ketua rt dan ibu, mempertemukan satu persatu,” jelas Dangin sambil menunjukkan ruangan tempat adiknya yang bisu dan lumpuh sejak lahir menghabiskan waktunya ketika anggota keluarga tidak berada di rumah, Klaten, Minggu (27/11).

Satu persatu, Nugroho dan Eko dipertemukan dengan Tari. Ketika Nugroho bertentang muka dengan Tari, lanjut Dangin, ekspresi muka Tari tampak biasa saja. Namun ketika giliran Eko tiba, Tari tampak menunjukkan ekspresi senang, suka bertemu dengan orang yang sudah akrab dengannya. Bahkan gerakan tangannya seperti hendak merangkul warga Dukuh Sandelan, Desa Kauman itu.

“Tari tersenyum ketika bertemu dengan Eko. Ini yang mendasari saya dan Pak RT merasa yakin Eko adalah pelaku yang membuat adik saya hamil. Sebab adiknya tidak pernah menunjukkan ekspresi rasa senang kepada orang asing yang tidak akrab dengannya. Kalau saya baru datang ke rumah, dia selalu tersenyum dan berusaha menggerakkan kakinya, seperti menunjukan rasa senang,” jelas lelaki berkacamata itu.

Kedua lelaki dewasa tersebut dicurigai oleh warga kerana  kelainan seksual yang mereka miliki. Nugroho terkadang tertangkap warga sering mencuri seluar dalam wanita dan menggunakannya untuk mastrubasi, bahkan dilakukan di kebun. “Sedangkan Eko sebelumnya telah menghamili dua wanita yang juga memiliki kekurangan. Yang pertama dinikahinya, sedangkan yang kedua diakhiri dengan damai dengan membayar wang Rp 1 juta,” ungkap Dangin.

Kehamilan Tari tersebut memang terlambat diketahui oleh keluarganya kerana kondisi fisik Tari yang tidak boleh berbicara maupun bergerak. Awalnya, kehamilan itu dicurigai dari ibu Tari, Muji Lestari (55), yang melihat kondisi fisik   puteri satu-satunya itu. Payudara Tari yang membesar, perutnya yang mengeras, dan punggung bawahnya yang melebar membuat wanita yang telah pisah ranjang dengan suaminya selama belasan tahun itu merasa curiga.

Editor : budi_pras

No comments:

Post a Comment